Keseriusan Bank Mandiri Menangani Pembiayaan Rumah Bekas



( 2015-12-08 07:29:05 )

Bank Mandiri terus memperkokoh bisnis di pasar kredit Kepemilikan rumah (KPR) untuk pembelian rumah bekas atau KPR secondary. Perseroan membukukan penyaluran kredit KPR sebesar Rp 29,9 Triliun, yang antara lain didukung oleh penyaluran kredit KPR secondary, sampai triwulan III 2015. Bisnis segmen KPR secondary ini mempunyai kemampuan yang cukup baik untuk tumbuh karena masih tingginya kebutuhan masyarakat atas tempat tinggal yang terjangkau dan siap huni, ujar Direktur Consumer Banking Bank Mandiri, Hery Gunardi.


Hery Gunardi mengatakan, “Kebutuhan yang tinggi tersebut mendorong perseroan untuk terus berinovasi melalui produk dan layanan yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Misalnya program promosi pembiayaan yang menarik.” Dalam menangani bisnis KPR Secondary, perseroan menawarkan program yang menarik kepada nasabah, yakni diskon biaya provisi 50 persen, cashback biaya appraisal, simplifikasi proses dokumen, serta tenor kredit sampai 20 tahun. Selain itu, untuk meningkatkan penetrasi KPR Secondary dengan property agent, Bank Mandiri memberikan benefit khusus seperti additional fee kepada property agent.


Kini, Bank Mandiri mempunyai jaringan yang cukup luas untuk melayani kebutuhan masyarakat atas produk KPR, termasuk KPR Secondary, di seluruh Indonesia. “Di sisi lain, kami juga terus memperkokoh kerjasama dengan property agent sebagai media informasi kepada calon debitur, sekaligus mitra strategis perseroan dalam mempermudah akses nasabah pada Mandiri KPR Secondary,” ujar Hery. Pengamat sektor properti Ali Tranghanda menjelaskan bahwa tahun 2016 merupakan momentum bagi industry properti untuk tumbuh, dimana pasar secondary market akan mengimbangi pasar primary menuju keseimbangan pasar baru.