Murahnya Listrik Tenaga Matahari di Arab



( 2017-01-18 05:13:30 )

Uni Emirat Arab (UEA) merupakan negara penghasil minyak terbesar nomor 3 di dunia. Produksinya 3 juta barel per hari, sementara konsumsi domestiknya hanya 4-5%. Namun menariknya negara ini tak mau bergantung pada minyak, dan tengah gencar mengembangkan energi terbaru.

Listrik dari tenaga matahari di negara ini terbilang sangat murah, bahkan bisa dibilang termurah di dunia. Harganya hanya 2,99 sen per killowatt hour (kwh). Jauh dibandingkan Indonesia yang angkanya 14 sen per kwh.

Awal pekan ini, Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Ignasius Jonan diutus oleh Presiden Joko Widodo terbang ke Abu Dhabi untuk melihat dan mempelajari kenapa listrik energi matahari di negeri tersebut bisa sangat murah.

Harga listrik dari pembangkit listrik tenaga surya yang dihasilkan di kota ini murah, yaitu 2,99 sen per kwh. Saat bertemu dengan Jonan, Al Rahami menjelaskan kenapa listrik energi matahari tersebut bisa murah. Salah satunya adalah insentif pajak 0%. Di UEA, impor barang teknologi untuk pengembangan energi terbarukan bebas pajak dan bea masuk. Selain itu dia juga menyebutkan adanya pembebasan pajak penghasilan (PPh) untuk perusahaan pengembang energi terbarukan.

"Coba bayangkan saja jika harganya 2 kali dari di sini (UEA) saja tetap lebih murah. Jadi coba dilihat apa saja yang bisa diefisienkan," kata Jonan ditemui di Abu Dhabi, Senin (16/1/2017). Pemerintah ingin seluruh rakyat Indonesia memiliki listrik di 2019, dan harganya murah. Efisiensi harus dilakukan sehingga harga listrik bisa terjangkau oleh rakyat, terutama daerah yang belum teraliri listrik.

Saat ini, lanjut Jonan, ada 2.500 desa di Indonesia belum teraliri listrik. Kemudian ada 10.000 desa yang listriknya belum teraliri 24 jam.