Komentar Trump Terkait China Dongkrak Harga Emas



( 2017-01-17 06:52:09 )

Harga emas mencapai posisi tertingginya selama lebih dari tujuh minggu akibat ketidakpastian politik usai komentar presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait NATO dan Tiongkok.

Melansir dari laman Reuters, Selasa (17/1/2017), harga spot emas naik sebesar 0,5 persen menjadi US$ 1.203,8 per ounce. Posisi ini merupakan posisi paling tinggi sejak 23 November tahun lalu. Dan untuk harga emas berjangka AS naik sebesar 0,6 persen ke posisi US$ 1.203,20.

Naiknya harga emas akibat terkena dampak pernyataan Trump pada pekan lalu. Dia mengatakan bahwa Taiwan bernegosiasi perihal kebijakan "Satu China."

Pernyataan tersebut dibalas Tiongkok dengan kegusaran sambil menegaskan negara itu akan bertindak jika Trump terus melakukan provokasi. Komentar Trump soal NATO juga membuat investor khawatir.

"Ada perseteruan antara Tiongkok dan Amerika Serikat atas Taiwan. Trump telah berbicara dengan Taiwan namun Tiongkok tidak suka. Komentarnya pada NATO juga dipandang sebagai hal negatif," ujar analis Julius Baer Carsten Menke.

Menguatnya Dolar telah menekan harga emas dalam beberapa bulan terakhir, sehingga logam mulia ini menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Hal ini juga menurunkan imbal hasil obligasi serta meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.

Di samping itu, harga perak meningkat sebesar 0,2 persen menjadi US$ 16,83 per ounce. Harga platinum turun sebesar 0,1 persen menjadi US$ 982,75, sedangkan paladium turun 0,4 persen menjadi US$ 746,47.