Bank Asing Membidik Target Kredit Tumbuh 2 Digit



( 2017-01-17 06:49:37 )

Bank asing yang berstatus Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) optimis penyaluran kredit sepanjang tahun ini sesuai dengan target Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang tumbuh 9 persen-12 persen. Optimisme tersebut bersamaan dengan pemulihan ekonomi domestik dan global yang tak secepat tahun lalu.

Bank asal Jerman, Deutsche Bank AG, misalnya membidik kredit bisa tumbuh sampai 10 persen pada 2017, usai mencatat pertumbuhan sekitar lima persen pada tahun lalu. Demikian yang disampaikan oleh Chief Country Officer Deutsche Bank Kunardy Lie.

“Tahun lalu, kredit dinilai stagnan, sedangkan untuk tahun ini kami melihat ekonomi akan membaik. Dalam rencana bisnis kami, target kredit dapat tumbuh 10 persen,” tuturnya, seperti dikutip ANTARA, Senin (16/1).

Deutsche Bank membidik penyaluran kredit untuk investor-investor luar negeri yang nantinya akan membutuhkan pendanaan bisnis di Indonesia. Investor asing itu diharapkan banyak berpartisipasi untuk pengembangan sektor riil, supaya investasi yang ditanamkan dapat terus berlanjut dan memberikan efek ekonomi yang berlipat.

Kunardy berpendapat, penyaluran kredit sepanjang tahun lalu memang agak tersendat karena upaya mitigasi risiko kredit bermasalah yang ditempuh perseroan. Hal ini tidak terlepas karena masih lambannya kegiatan ekonomi.

Jangan heran jika rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) Deutsche Bank pada tahun 2016 lalu masih di bawah ketentuan Bank Indonesia (BI) yang berada di rentang 78 persen hingga 92 persen.

"Tahun lalu, tantangannya yaitu perlambatan ekonomi. Dan juga banyak kenaikan eksposur ke usaha. Jadi, tahun lalu kami lebih berhati-hati,” tambah dia.

Tidak hanya itu, KCBA asal Amerika Serikat, Citibank juga membidik pertumbuhan kredit tahun ini sekitar 9 persen sampai 12 persen. "Target kami sesuai dengan yang direncanakan OJK," ujar Citibank Country Officer and Country Head Citibank Batara Sianturi.

Batara menjelaskan, perusahaannya tidak mengalami kesulitan likuiditas atau pendanaan untuk menaikkan penyaluran kredit hingga 2 digit.

Ia bahkan menampik kekhawatiran akan kembali terjadinya perang suku bunga antara bank-bank kelas kakap untuk menarik dana simpanan masyarakat, terutama dari deposan besar.

"Tidak, karena sudah ada batas (capping) OJK kok," papar dia.

Sebelumnya, OJK menargetkan penyaluran kredit industri perbankan bisa tumbuh sampai 12 persen pada 2017, meskipun pada 2016 diperkirakan hanya tumbuh sebesar satu digit atau tidak melebihi 9 persen. OJK melihat penguatan permodalan bank, dan pengelolaan likuiditas bank yang baik akan mendorong pencapaian target tersebut.