Presiden Jokowi Ingin Ekonomi Daerah Tumbuh Lebih Baik



( 2017-01-16 06:59:58 )

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, sepanjang 2016 banyak hal yang sudah dicapai oleh pemerintah sebagai bagian dari upaya menyejahterakan masyarakat Indonesia.

Hal pertama kali yang dibahasnya yaitu mengenai kebijakan bahan bakar minyak (BBM) satu harga sebagai perwujudan dari pemerataan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Hal ini merupakan sesuatu yang sudah sejak satu setengah tahun lalu kita perjuangkan, namun baru bisa terlaksana tiga bulan yang lalu. Kita lihat bahwa harga BBM Premium di Papua, terutama yang di pegunungan harganya bisa Rp 60 ribu hingga Rp 100 ribu per liter. Padahal yang di Jawa hanya Rp 6.450. Sudah berpuluh tahun itu terjadi dan alhamdulillah kemarin bisa kita samakan satu harga menjadi Rp 6.450," tuturnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (15/1/2017).

Meski demikian, Jokowi mengakui tugas pemerintah masih belum selesai. Masih ada sejumlah komoditas lainnya yang sampai saat ini masih diupayakan dengan keras oleh pemerintah untuk turut mengalami pemerataan. Dirinya pun bertekad untuk terus memperjuangkan hal tersebut.

"Yang belum dan sedang dalam proses yang tengah kita lakukan adalah semen. Semen juga sama, di Jawa Rp70 ribu hingga Rp 80 ribu. Di Wamena harganya Rp 800 ribu sampai Rp 2,5 juta. Ini yang belum bisa kita selesaikan. Tapi insya Allah ini juga akan terus kita perjuangkan," ujar dia.

Jokowi juga menegaskan soal perhatian pemerintah pusat yang saat ini turut memfokuskan perhatiannya kepada pembangunan di daerah-daerah. Sebab, dalam pemerintahannya, untuk pertama kalinya jumlah alokasi transfer dana ke daerah lebih besar daripada anggaran yang dimiliki oleh pusat, kementerian, dan lembaga.

"Dalam APBN Perubahan tahun 2016, untuk pertama kalinya, jumlah anggaran transfer ke daerah dan dana desa lebih besar dari anggaran pusat dan kementerian serta lembaga. Begitu juga APBN 2017, dana transfer ke daerah dan dana desa mencapai angka Rp 764,9 triliun rupiah, lebih besar dari belanja kementerian dan lembaga. Kenapa ini kita lakukan? Sebab kita ingin mendorong peredaran uang, agar perekonomian daerah bisa bergerak lebih baik lagi," ujar dia.

Sejumlah hal lain yang turut dipaparkan oleh Jokowi misalnya pembangunan pos lintas batas negara di wilayah terluar dan terdepan Indonesia yang disebut Presiden menunjukkan harga diri sebagai bangsa Indonesia.

Pembangunan sejumlah proyek infrastruktur yang mendukung mobilitas orang dan atau barang juga merupakan salah satu hal yang turut dipaparkan. Namun, usaha pemerintah tidak berhenti sampai di sana.

"Selain pembangunan infrastruktur fisik, kita juga akan melakukan pembangunan infrastruktur sosial. Sebab hal ini yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Melalui program Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan pemberian makanan tambahan. Hal ini akan menjadi sebuah infrastruktur sosial yang dapat mengangkat masyarakat kita yang belum sejahtera untuk bisa naik ke level yang lebih baik," tutur dia.