Harga Minyak Dunia Stabil Saat Arab Saudi Mulai Pangkas Produksi



( 2017-01-13 03:57:07 )

Harga minyak dunia pada perdagangan akhir pekan terlihat stabil didukung dengan rincian pembekuan produksi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) yang sudah dimulai di antaranya Arab Saudi. Meskipun begitu masih ada keraguan terkait target pengurangan pasokan tentang pengaruhnya kepada pasar.

Dilansir Reuters, pada hari Jumat (13.01.2017) harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) di perdagangkan pada level USD53.01 per barel, saat pukul GMT 0052 dimana posisi ini tidak berubah dari penutupan terakhir. Sedangkan minyak berjangka Brent sebagai patokan Internasional untuk harga minyak masih belum terdapat data terbaru.

Sementara sebelumnya pada akhir perdagangan, di hari Kamis (12.01.2017) harga minyak meningkat lebih dari 1% saat ekportir besar minyak dunia seperti Arab Saudi dan Rusia mulai mengurangi produksi untuk mencegah banjir minyak mentah secara global. Minyak berjangka AS meningkat sampai 76 sen untuk diperdagangkan pada alevel USD53,01 per barel, dengan keuntungan sebesar 1,5%.

Harga minyak Brent menetap dengan kenaikan sebesar 91 sen atau 1,7% di level USD56.01 per barel, setelah sempat menyentuh level tertinggi USD56,43 per barel. Lonjakan harga minyak didukung oleh berita output pemotongan oleh produsen utama dunia, meski meski konsistensi mereka masih dipertanyakan.

Diyakini oleh pelaku pasar bahwa kenaikan harga terimbas dari pernyataan eksportir Arab Saudi yang mengklaim telah produksi telah berkurang di bawah 10 juta barel per hari (bpd). Ditambah mereka menegaskan bakal mengurangi produksi lebih dari 486.000 bpd yang telah disepekati akhir tahun lalu di di bawah kesepakatan global untuk mengekang produksi dan membendung penurunan harga minyak.

Namun, bukti kuat pengurangan dalam pasokan untuk pelanggan belum muncul dalam dua minggu di awal bulan Januari, ketika beberapa anggota OPEC belum berkontribusi dan produsen lain seperti Rusia seharusnya mulai menetarapkan kebijakan pemotongan produksi. "Arah harga minyak akan sangat tergantung pada kepatuhan produsen yang sudah berjanji mengurangi pasokan sesuai kesepakatan yang dibuat di tahun 2016," kata bank Prancis BNP Paribas.