Lelang Sukuk Perdana Sebesar Rp 6,58 T Mengisi Dompet Negara



( 2017-01-11 06:48:53 )

Pemerintah mendapat pembiayaan baru sebesar Rp6,58 triliun dari lelang obligasi syariah atau sukuk negara perdana tahun ini.

Pada lelang yang diselenggarakan pada Selasa (10/1), pemerintah melelang lima seri sukuk negara yaitu seri SPN-S11072017 yang akan jatuh tempo pada 11 Juli 2017, PBS013 (15 Mei 2019), PBS014 (15 Mei 2021), PBS011 (15 Agustus 2023) dan PBS012 (15 November 2031).

Jumlah penawaran yang masuk untuk kelima seri sukuk itu mencapai angka Rp24,02 triliun. Tetapi, pemerintah hanya memenangkan sekitar 27,4 persen dari total penawaran.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan dalam situs resminya memaparkan, total penawaran yang masuk khusus untuk seri SPN-S11072017 yaitu sebesar Rp17,89 triliun dengan imbal hasil (yield) yang diminta berkisar 5,84-7 persen.

Tetapi yang dimenangkan pemerintah untuk penawaran sukuk ini hanya sebesar Rp2 triliun dengan rata-rata yield tertimbang sebesar 5,86 persen. Seri sukuk SPN-S11072017 mempunyai aset acuan (underlying asset) berupa Barang Milik Negara (BMN) berupa tanah dan bangunan.

Berikutnya, sukuk seri PBS013 mendapat penawaran yang masuk sebesar Rp3,49 triliun dengan kisaran yield 7,09-7,625 persen. Namun demikian, pembiayaan yang didapat pemerintah hanya sebesar Rp2,19 triliun dengan rata-rata yield yang dimenangkan sebesar 7,15 persen.

Sementara, untuk sukuk seri PBS014, pemerintah hanya menyerap sebesar Rp732,86 miliar dari jumlah seluruh penawaran masuk yang sebesar Rp763 miliar dengan rata-rata yield yang diberikan pemerintah 7,63 persen.

Selanjutnya, pemerintah hanya menyerap Rp795 miliar dari penawaran sukuk seri PBS011 yang mencapai angka Rp976,6 miliar. Untuk seri PBS011, rata-rata yield yang dimenangkan adalah 7,97 persen.

Terakhir, dari sukuk seri PBS012 , pemerintah mendapatkan biaya sebesar Rp860 miliar dengan rata-rata yield sebesar 8,36 persen. Nilai ini lebih rendah dari nilai penawaran PBS012 yang nilainya mencapai Rp896 miliar dengan kisaran yield 8,25 hingga 8,5 persen.

Adapun, underlying asset untuk seri sukuk PBS013, PBS014, PBS011, dan PBS012 merupakan proyek atau kegiatan dalam APBN 2017 dan BMN.