IHSG Berpotensi Naik Terpicu Emiten Logan, Bank dan Konstruksi



( 2017-01-11 06:46:29 )

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mengalami kenaikan (rebound) pada perdagangan hari ini, Rabu (11/1), dipicu oleh penguatan saham sektor tambang logam, perbankan, dan jasa konstruksi.

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, Wall Street semalam bergerak fluktuatif ditutup bervariasi disebabkan pasar tengah menanti pidato Trump pada Selasa (10/1) waktu setempat. Ia berpendapat, pasar berharap Trump dapat mengurangi pernyataan kontroversialnya terutama yang berkaitan dengan kebijakan korporasi yang akan diambilnya nanti.

David menjabarkan, indeks DJIA terkoreksi 0,2 persen di 19.855,53. Sementara, indeks S&P tutup stabil di 2.268,90, dan indeks Nasdaq mencatatkan rekor tertinggi baru di 5.551,82 atau naik 0,4 persen.

Di samping itu, IHSG ditutup negatif ke level 5.309 atau turun sebesar 6,44 poin (0,12 persen). Volume dan nilai transaksi masih relatif sepi seperti perdagangan sebelumnya.

"Koreksi IHSG terutama dipicu oleh koreksi saham sektor tambang batubara, konsumsi, dan infrastruktur. Sedangkan saham sektoral yang berhasil rebound kemarin yaitu saham perbankan, aneka industri, dan tambang logam," papar David dalam risetnya, Rabu (11/1).

Dengan penguatan beberapa saham sektoral, David memperkirakan IHSG bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi berpeluang rebound terbatas. Menurutnya, IHSG bergerak dalam rentang suppport 5.290 dan resisten 5.330.

Beda halnya dengan David, Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang memperkirakan IHSG akan meneruskan pelemahannya akibat dampak dari jatuhnya harga minya dunia yang sebesar 2,3 persen, lalu harga batu bara terkoreksi 0,67 persen, dan jatuhnya DJIA.

Ia berpendapat, IHSG hari ini akan berada dalam rentang support 5.264-5.350. Sedangkan untuk nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak dalam rentang Rp13.225-Rp13.410.