Harga Minyak Merosot Akibat Sinyal Irak dan AS Tingkatkan Produksi



( 2017-01-10 07:22:01 )

Harga minyak mengalami pelemahan sebesar 4 persen pada hari Senin (9/1) waktu Amerika Serikat (AS) sejalan dengan kecemasan pelaku pasar bahwa ekspor minyak Irak dan persediaan minyak mentah AS yang meningkat akan meredam upaya organisasi negara-negara pengekspor minyak dunia (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) memangkas produksi minyak dunia.

Dikutip dari laman Reuters, ekspor minyak dari pelabuhan Basra Selatan mencapai rekor sebesar 3,51 juta barel per hari (bph) pada Desember lalu. Menteri Energi Irak menuturkan, tingginya ekspor bulan lalu tidak akan memengaruhi keputusan Irak dalam menurunkan produksi tahun ini.

Untuk diketahui, negara-negara OPEC telah setuju untuk membatasi produksi menjadi 32,5 juta bph dalam pertemuan anggota di Wina, Austria pada November lalu. Pemangkasan ini akan dimulai pada 1 Januari 2017 dan akan berlangsung dalam jangka waktu enam bulan.

Menteri Emergi Kuwait menuturkan, tim yang dibentuk OPEC akan bertemu kembali pada tanggal 21 hingga 22 Januari 2017 mendatang untuk menyetujui mekanisme pengawasan pemangkasan produksi.

Akibat peningkatan ekspor minyak Irak pada akhir tahun lalu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berjangka CLc1 menurun sebesar US$2,03 per barel ke angka US$51,96 per barel. Sementara itu, harga Brent berjangka LCOc1 menurun sebesar US$2,16 per barel ke angka US$54,94 per barel.

Penurunan harga minyak juga dipicu oleh penambahan pengeboran minyak di negara Barrack Obama selama 10 minggu berturut-turut, sesuai laporan Baler Hughes. Beberapa analis memprediksi bahwa pengeboran AS akan meningkat sebesar 850 hingga 875 kegiatan pada akhir tahun lalu.