Penguatan Emas di Tengah Pelemahan Dolar



( 2017-01-10 07:19:44 )

Harga emas terus meningkat usai terlepas dari aksi jual yang tinggi pada akhir tahun lalu dan melemahnya dolar Amerika Serikat (AS).

Melansir dari laman Wall Street Journal, Selasa (10/1/2017), harga emas untuk pengiriman Februari ditutup naik 1 persen ke level US$ 1.184,90 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Pelemahan dolar turut membantu mendukung naiknya harga emas. Indeks Dolar WSJ baru-baru ini tercatat turun sebesar 0,2 persen menjadi 92,65. Harga emas menjadi lebih murah untuk pembeli asing bersamaan dengan pelemahan dolar.

Menurut analis, aset safe-haven kembali menjadi perhatian karena harga telah jatuh ke posisi terendah dalam beberapa bulan.

James Steel, Kepala Analis Logam Mulia di HSBC, menuturkan penurunan harga emas memicu permintaan fisik di pasar negara berkembang termasuk China. "Beberapa bertahan dengan permintaan fisik yang moderat ," ujar Steel.

Akan tetapi, emas dapat terus menghadapi tantangan dari penguatan dolar AS, kenaikan suku bunga dan ketidakpastian atas implikasi politik dan ekonomi dari pemerintahan Donald Trump.

Analis Citi mencatatkan Senin bahwa mereka memprediksi reli emas hanya berlangsung singkat, terpicu oleh investor yang hanya mencari posisi short dan barang murah.

"Sebagian besar berharap harga emas akan konsolidasi pada minggu ini karena kami menunggu pelantikan Presiden Donald Trump. Setelah itu kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih baik dari kebijakannya selama menjabat," ujar Jonathan Chan, Analis Investasi di Phillip Futures.