Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Dibuka Menguat Tajam



( 2017-01-10 06:31:09 )

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka menguat tajam dari posisi penutupan kemarin, bahkan pergerakannya sempat berada di bawah level Rp13.300/USD.

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini rupiah dibuka di level Rp13.329/USD atau jauh lebih baik dari penutupan kemain di level Rp13.362/USD. Namun, pada pukul 10.00 WIB bergerak ke level Rp13.295/USD dengan kisaran pada level Rp13.285-Rp13.337/USD.

Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka pada level Rp13.320/USD. Posisi ini menguat cukup tajam dibanding posisi kemarin di level Rp13.385/USD.

Posisi rupiah menurut Yahoo Finance pada perdagangan pagi ini berada di level Rp13.358/USD atau membaik dari posisi penutupan sebelumnya di level Rp13.360/USD dengan kisaran Rp13.264-Rp13.360/USD dan pada pukul 10.00 WIB semakin menguat ke level Rp13.267/USD.

Seperti dikutip dari Reuters hari ini, poundsterling menguat terhadap USD di perdagangan Asia setelah ada komentar dari Perdana Menteri Inggris Theresa May akhir pekan kemarin.

Poundsterling naik 0,2% menjadi 1,2171 per USD, setelah kemarin tenggelam di level 1,2125 atau terendah sejak 28 Oktober, menyusul pernyataan Perdana Menteri Inggris Theresa May bahwa dia tidak tertarik dalam menjaga "bit keanggotaan" dari Uni Eropa.

USD turun sebesar 0,1% lebih rendah terhadap enam mata uang utama dunia ke level 101,82, meskipun tetap dalam posisi menguat pekan lalu di level 103,82, yang merupakan level tertinggi sejak 2002.

USD juga tercatat turun terhadap yen sebesar 0,2% menjadi 115,90 atau jauh di bawah level tinggi semalam di posisi 117.53, meskipun dari sesi sebelumnya sempat di level 115,65 karena para pedagang Tokyo kembali bekerja setelah pasar saham kemarin ditutup untuk libur publik.

Sementara, euro terhadap USD juga tercatat menguat 0,2% menjadi 1,0590, bergerak menjauh dari posisi terendahnya dalam 14 tahun di level 1,0340.

Ekspektasi suku bunga AS yang lebih tinggi didukung greenback. Presiden Federal Reserve Boston Eric Rosengren menyerukan bank sentral AS untuk mempercepat kenaikan suku bunga dari pola sekali dalam setahun yang terjadi sejak 2015.

Pada acara yang terpisah, Presiden Fed Atlanta Dennis Lockhart mengatakan terlalu dini untuk menilai bagaimana pemerintahan Trump masuk, yang telah berbicara menerapkan stimulus fiskal, dapat mengubah jalur ekonomi.