Dolar AS Terus Bayangi Harga Emas Sampai Pekan Ini



( 2017-01-09 08:47:43 )

Harga emas diperkirakan konsolidasi usai mengalami penguatan secara mingguan. Dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil surat berharga AS masih terus pengaruhi harga emas pada pekan ini.

Sebelumnya harga emas naik sebesar hampir dua persen pada level US$ 1.173,70 per ounce. Sedangkan harga perak menguat tiga persen ke level US$ 16,50 per ounce.

Pada pekan ini, data ekonomi AS sedang sepi. Namun analis memprediksi bahwa pelaku pasar melihat sejumlah faktor antara lain pergerakan dolar AS dan imbal hasil surat berharga AS. Demikian seperti dikutip dari laman Kitco, Senin (9/1/2017).

Kepala Analis Saxo Bank, Ole Hansen, mengharapkan harga emas bisa kembali menguat di tengah ketidakpastian menjelang inagurasi presiden terpilih AS Donald Trump pada 20 Januari 2017. Dia melanjutkan, terdapat sejumlah pertanyaan pelaku pasar terkait kebijakan Donald Trump. Hal tersebut dapat membuat investor dan pelaku pasar menjauh dari dolar AS, dan berbalik pegang emas.

Di samping itu, Analis Senior CMC Markets Canada Colin Cieszynski mengatakan, harga emas akan konsolidasi di kisaran US$ 1.172-US$ 1.200 per ounce. "Penguatan dolar AS sudah selesai. Pasar juga akan hadapi kenaikan suku bunga sekitar empat hingga lima kali pada tahun ini," tutur dia.

Bill Baruch, Analis iiTrader sepakat kalau dolar AS sudah terlalu agresif menguat respons dari kenaikan suku bunga bank sentral AS. Namun demikian, dolar AS akan tertekan, dan berimbas ke harga emas.

Ia melanjutkan, ekonomi AS masih diliputi ketidakpastian terutama terkait kenaikan suku bunga. Ia memperkirakan bank sentral AS menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini. Dengan kondisi tersebut, Baruch mengatakan, bila harga emas berbalik arah ke US$ 1.150 per ounce maka hal itu menjadi potensi untuk membeli.

Sedangkan dalam survei analis the Main Street, dari sebanyak 1.007 partisipasi, sekitar 54 persen memperkirakan harga emas akan naik, 38 persen memperkirakan harga emas akan tertekan sedangkan sisanya netral.

Phil Flynn, Analis Senior Price Future Group menilai harga emas berpotensi naik. Ia melihat, mata uang china turun dan pemerintah China kontrol aliran dana investor asing akan mendukung permintaan fisik emas. Hal tersebut dapat membuat harga emas menguat.

Presiden Direktur Phoenix Futures and Options LLC, Kevin Grady juga melihat harga emas akan kembali meningkat. Apalagi dolar AS melemah sehingga membawa angin segar untuk harga emas.