Rex Tillerson Mengundurkan Diri dari Exxon



( 2017-01-06 05:19:40 )

Mantan CEO dan Kepala Eksekutif Exxon Mobil, Rex Tillerson yang akan ditunjuk Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump sebagai Menteri Luar Negeri AS akan menerima pesangon sebesar USD180 juta atau setara dengan Rp2,4 triliun setelah mengundurkan diri dari perusahaan raksasa minyak yang bermarkas di Texas, Amerika Serikat.

Seperti dilansir BBC, pihak Exxon menerangkan pengunduran diri Rex Tillerson dari jabatan CEO untuk menghindari konflik kepentingan. Pihak perusahaan juga mengatakan akan membatalkan dua juta lembar saham di Exxon Mobil yang akan dimiliki Rex Tillerson, karena telah meninggalkan perusahaan. Rencananya saham itu akan dibagikan kepada jajaran eksekutif serta dikelola secara mandiri.

Tillerson terhitung secara resmi meninggalkan Exxon pada tanggal 31 Desember 2016, lalu. Pria berusia 64 tahun itu telah bekerja untuk Exxon Mobil selama 40 tahun, termasuk di AS, Yaman dan Rusia. Pencalonannya mendapatkan perhatian serius dari beberapa pihak, lantaran Tillerson dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ada beberapa pihak mengkhawatirkan kedudukan Tillerson jika mengepalai Departemen luar negeri bisa berpotensi memberikan manfaat kepada Exxon dalam industri minyak secara luas. Tillerson sendiri sebenarnya bakal pensiun pada Maret tahun ini, tetapi dia memilih mundur pada 31 Desember lalu setelah masuk nominasi Menlu AS yang akan dipilih Presiden Trump.

Exxon menerangkan akan memilih skema pembayaran dari saham yang sebenarnya dimiliki Rex Tillerson untuk mencegah kekhawatiran adanya konflik kepentingan. Demi meredakan kekhawatiran, perusahaan yang bermarkas di Texas itu setuju untuk membayar sejumlah dana dibandingkan pembagian saham. Pembayaran akan dilakukan lewat badan independen secara berkala dan Tillerson dilarang untuk berinvestasi kembali di Exxon, tapi masih bisa membeli aset lain.

Dikabarkan bahwa Tillerson akan menerima pembayaran dari kepercayaannya selama 10 tahun, dengan waktu yang disesuaikan. Tillerson telah menghabiskan seluruh karirnya bekerja untuk Exxon. Dia bergabung dengan perusahaan tersebut sebagai seorang insinyur produksi, lulusan dari University of Texas, Austin, untuk kemudian menempati posisi tertinggi pada 2006.