Rupiah Akhir Tahun Dibuka Menguat Saat Melemahnya USD



( 2016-12-30 07:52:56 )

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan akhir tahun dibuka menguat meski masih berada di atas level Rp13.400/USD. Mata uang Garuda -julukan rupiah- berhasil memanfaatkan meredanya kekuatan USD terhadap beberapa mata uang utama.

Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka pada level Rp13.436/USD. Posisi ini menguat dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.473/USD.

Posisi rupiah menurut Yahoo Finance pada perdagangan pagi ini berada di level Rp13.458/USD atau membaik dari posisi penutupan kemarin Rp13.460/USD. Namun pada pukul 10.00 WIB semakin menguat ke level Rp13.435/USD dengan kisaran Rp13.413-Rp13.460/USD.

Sementara data Bloomberg pagi ini rupiah dibuka Rp13.452/USD atau lebih baik dari penutupan kemarin di level Rp13.471/USD. Namun, pada pukul 10.00 WIB semakin menguat ke level Rp13.432/USD dengan kisaran pada level Rp13.410-Rp13.458/USD.

Seperti dikutip dari Reuters hari ini, euro melonjak ke level tertinggi dalam tiga pekan di perdagangan Asia pada hari ini. Namun berada di jalur untuk tahun yang kalah pada ekspektasi bahwa kebijakan Presiden AS terpilih Donald Trump akan meningkatkan inflasi dan mendorong Federal Reserve AS untuk menaikkan suku bunga lebih cepat.

Euro terakhir naik 0,8% terhadap USD ke level 1,0570 setelah sempat ke posisi 1,0700. Euro menguat tertinggi sejak 8 Desember Pada hari perdagangan terakhir 2016, atau turun 2,6% terhadap USD untuk tahun ini.

Euro juga melonjak terhadap mata uang Jepang, yen yang naik 0,6% ke level 122,98 setelah menyentuh level 123,87, tertinggi sejak 15 Desember, tapi tetap berada di jalur melemah 5,8% untuk tahun ini.

USD masih tergelincir terhadap yen sebesar 0,1% ke level 116,43 setelah sebelumnya menyentuh level 116,05, terendah sejak 14 Desember yen kehilangan 3,3% untuk tahun ini, tapi mulai mengurangi kerugian setelah pemilihan presiden AS pada 8 November.

Kemenangan Trump membantu mendorong yield Treasury AS ke level tertinggi pada ekspektasi bahwa pemerintahannya akan memulai kebijakan stimulus yang memicu inflasi dan bank sentral AS akan merespons dengan menaikkan suku bunga. Sementara, poundsterling naik 0,2% terhadap USD ke level 1,2293, bergerak menjauh dari level terendah dalam dua bulan ke level 1,2201.