Pengamat Sebut Ekspor RI Tahun ini Sangat Mengkhawatirkan



( 2016-12-29 09:55:21 )

Kinerja ekspor Indonesia tahun ini dinilai berada pada titik paling rendah. Pemerintah dinilai terlalu lamban mengantisipasi dampak dari perlambatan ekonomi dunia serta terkontraksinya perdagangan internasional.

"Kinerja ekspor kita untuk tahun ini telah mencapai titik nadir, paling rendah ekspor kita," tutur Pengamat Ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Ahmad Heri Firdaus ketika Diskusi Akhir Tahun di kantor‎nya, Jakarta, Kamis (29/12/2016)

Mengutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Ahmad mengutarakan, kinerja neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari-Oktober 2016 terkontraksi signifikan sebesar 15,81 persen. Pelemahan ekspor lebih besar negatif 8,04 persen dibanding impor minus 7,50 persen.

"Dalam kurun waktu 5 tahun, ekspor Indonesia terus menurun akibat terkena dampak perlambatan ekonomi global, industri mengalami kontraksi karena pemerintah lambat mendiversifikasi atau mencari pasar potensial di negara lain yang bisa diisi‎ produk dalam negeri," tuturnya.

Di samping itu, Ahmad menilai, kinerja ekspor terus menyusut karena pemerintah tidak mampu mempertahankan daya saing produk dalam negeri di pasar luar negeri. Salah satu contohnya yaitu produk tekstil.

Produk tekstil Indonesia yang sebelumnya begitu diminati di Amerika Serikat (AS), kini telah digeser oleh pesaing lain, seperti Bangladesh, Sri Lanka, dan Vietnam.

"Kita mesti bisa mengembalikan daya saing produk dalam negeri di pasar internasional supaya bisa tetap terjaga atau tidak tersalip lagi oleh kompetitor lain," jelas dia.

Sementara dari sisi kinerja impor, lanjut Ahmad, terjadi kenaikan impor barang konsumsi. Meski secara keseluruhan, kinerja impor juga mengalami penurunan.

"‎Jadi sebenarnya surplus neraca perdagangan saat ini sudah tidak sehat sebab bukan ditopang dari ekspor, melainkan dari penurunan impor. Tahun depan jangan sampai diterusksan tren surplus neraca dagang seperti itu," pinta Ahmad.