14 Kawasan Industri Baru di Luar Jawa



( 2016-12-27 07:54:12 )

Pemerintah telah menargetkan pembangunan 14 kawasan industri baru sampai tahun 2019 yang tersebar di luar Pulau Jawa. Pembangunan 14 kawasan industri ini ditargetkan mampu membuka lapangan kerja baru bagi 1.024.339 tenaga kerja.

Pembangunan kawasan industri ini tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terdapat 7 di kawasan barat dan 7 di kawasan Indonesia timur. Diharapkan dengan adanya 14 kawasan industri baru nanti mampu meningkatkan aktivitas ekonomi di masing-masing daerah.

"Kawasan Industri sebagai lokasi pemusatan kegiatan industri yang efisien, produktif dan inovatif yang didukung oleh tersedianya infrastruktur yang memadai dari mulai energi, transportasi darat, laut, udara, air, bahan baku, komunikasi, dalam rangka mendukung aktivitas industri baik aktivitas produksi, transportasi bahan baku, dan logistik," jelas Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Perwilayahan Industri Kemenperin, Imam Haryono, Senin (26/12/2016).

Secara keseluruhan, penyerapan tenaga kerja dari 14 kawasan industri baru ini mencapai 1.024.339 orang. Ke-14 kawasan industri tersebut mempunyai fokus pengembangan industri yang berbeda-beda. Misalnya kawasan industri Sei Mangke yang difokuskan untuk industri CPO dan karet.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri, Ignatius Warsito, menuturkan Sei Mangke misalnya, ditargetkan untuk nantinya dapat menyerap sebanyak 83.300 orang. Di mana saat ini, investor pertama di Sei Mangke, PT Unilever Oleochemical Indonesia (UOI) sudah memiliki sekitar 2.000 karyawan.

"Diperkirakan kawasan ini akan menyerap sebanyak 83.300 orang tenaga kerja baru," tutur pria yang sering disapa Warsito itu.

Selain itu kawasan industri Kuala Tanjung difokuskan untuk pengembangan industri alumina dengan target penyerapan tenaga kerja mencapai 113.239 orang. Kawasan tersebut dibangun seluas 1.000 hektar di Sumatera Utara.

Dan untuk kawasan industri Mandor di Landak, Kalimantan Barat difokuskan pengembangan untuk industri feronikel. Dari kawasan yang berjumlah 306 hektar tersebut diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 33.600 tenaga kerja.

Sedangkan untuk kawasan industri Palu akan difokuskan untuk rotan yang diprediksi akan menyerap sebanyak 165.000 tenaga kerja. Di samping itu, kawasan industri Bitung yang difokuskan untuk pengembangan industri agro dan logistik. Kawasan tersebut diperkirakan akan menyerap tenaga kerja hingga 90.000 tenaga kerja.

Selanjutnya, kawasan industri Teluk Bintuni akan difokuskan untuk pengembangan petrokimia dengan prediksi penyerapan tenaga kerja sebanyak 51.500 orang. Sementara pada Kawasan industri Tanggamus untuk fokus pada pengembangan perkapalan yang diprediksi akan menyerap sebanyak 104.800 tenaga kerja.

Kawasan industri Ketapang difokuskan untuk industri alumina yang diprediksi akan menyerap tenaga kerja mencapai 10.000 tenaga kerja. Sedangkan kawasan industri Jorong difokuskan untuk pengembangan feronikel yang diprediksi menyerap sebanyak 91.500 tenaga kerja.

Beberapa kawasan industri lainnya juga difokuskan untuk pengembangan industri feronikel. Di antaranya adalah kawasan industri Batulicin, Bantaeng, Konawe, dan Morowali. Kawasan industri Batulicin diperkirakan bisa menyerap sebanyak 10.000 tenaga kerja, sedangkan Bantaeng diprediksi membutuhkan 163.200 tenaga kerja.

Sedangkan untuk kawasan industri Konawe diperkirakan akan membutuhkan tenaga kerja sebanyak 18.200. Serta kawasan industri Morowali yang diperkirakan akan membutuhkan tenaga bekerja sebanyak 80.000 tenaga kerja.