Harga minyak meningkat pada perdagangan Kamis. Kenaikan harga minyak dipicu karena data ekonomi AS yang menguat, dan optimisme produsen yang akan seirama dengan kesepatakan OPEC untuk memangkas produksi.

Penguatan tersebut dibatasi oleh kenaikan cadangan minyak AS pada pekan lalu dan pergerakan Libya untuk meningkatkan produksi dalam beberapa bulan ke depan.

Dilansir dari CNBC, Brent, yang menjadi harga minyak mentah acuan dunia, untuk pengiriman pada bulan Februari naik sebesar 59 sen atau 1,1 persen ke level US$ 55,05 per barel, sebelumnya ditutup 89 sen lebih rendah.

Sementara harga minyak acuan Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate juga naik sebesar 46 sen atau 0,88 persen ke level US$ 52,95 setelah menutup perdagangan pada sesi sebelumnya dengan penurunan 89 sen.

Optimisme bahwa produsen OPEC dan non OPEC akan berada di jalur dan kesepakatan untuk memangkas produksi hampir 1,8 juta barel per hari dari 1 Januari. Semua dilakukan untuk meningkatkan harga yang turun karena kelebihan produksi. Kesepakatan ini diambil pada tanggal 10 Desember lalu.

"Pernyataan datang dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Irak, Rusia dan semua dorongan bahwa mereka akan patuh pada kesepakatan untuk memangkas produksi, dan diharapkan negara lain juga akan mengikuti," tutur Menteri urusan Minyak Kuwait Essam Abdul Mohsen Al Marzouq dilansir dari CNBC, Jumat (23/12/2016).