Kendalikan Harga Selama Natal dan Tahun Baru, Bulog Gelar Operasi Pasar



( 2016-12-22 04:00:45 )

Badan Urusan Logistik (Bulog) akan melakukan operasi pasar (OP) jelang libur Natal dan Tahun Baru 2017. Operasi pasar ini mereka lakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kenaikan harga yang biasa terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru.

Kepala Bulog Divisi Regional di Yogyakarta, Miftahul Adha mengatakan, bahwa Bulog memiliki tanggung jawab untuk mengendalikan sejumlah komoditas yang ada. Seperti biasanya, setiap menjelang libur Natal dan Tahun baru, terjadi kenaikan harga sejumlah komoditas. Dan selama tiga hari mendatang, pihaknya akan melakukan operasi pasar di Kantor Bulog dan beberapa wilayah lainnya.

"Kami sudah melaksanakan sejak awal bulan tetapi lebih intensif hingga 23 Desember mendatang," paparnya, pada hari Rabu (21.12.2016).

Rencana awal, lanjutnya, pihaknya memang akan melaksanakan operasi pasar hingga tanggal 23 Desember mendatang. Tetapi jika nanti ada permintaan dari warga ataupun pemerintah daerah untuk kembali menggelar operasi pasar tersebut, maka pihaknya akan menggelar operasi pasar lagi hingga kebutuhan dirasa sudah cukup.

Untuk operasi pasar ini, lanjutnya, pihaknya tidak akan membatasi jumlah pasokan. Berapapun kebutuhan warga yang ingin melakukan operasi pasar, maka akan Bulog berikan. Konsentrasi utama dari operasi pasar kali ini adalah beras murah, yaitu beras medium CBP dengan harga sektiar Rp7.900 per kilogramnya.

Selain beras, dalam operasi pasar ini pihaknya juga menggelar dagangan berupa gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, telur ayam, bawang merah, cabai dan ada juga produk non pangan seperti pakaian dan komoditas lain dengan harga yang murah. Harapannya, dengan operasi pasar ini harga sejumlah komoditas di pasaran akan terkontrol. "Jangan sampai terjadi lonjakan harga," tuturnya.

Selain mengadakan operasi pasar untuk mengendalikan harga sejumlah komoditas jelang akhir tahun ini, pihaknya juga menjamin pasokan beras lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan di Yogyakarta. Ia memastikan pasokan beras di Yogyakarta akan mampu mencukupi hingga 6-7 bulan ke depan. Dalam sebulan, biasanya Bulog Yogyakarta mengeluarkan beras sebanyak 4.500 ton hingga 5.000 ton.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta, Bambang Kristiyono mengatakan, harga sejumlah komoditas hingga jelang pergantian tahun memang cenderung mengalami kenaikan. Karena di Yogyakarta, konsumsi beberapa komoditas akan mengalami peningkatan seiring datangnya musim liburan.

"Sentra-sentra kuliner akan diserbu oleh wisatawan. Maka secara otomatis intensitas memasak mereka juga akan lebih tinggi," ujarnya.