Harga Minyak Dunia Jatuh Usai Libya Akan Meningkatkan Produksi



( 2016-12-22 03:55:12 )

Harga minyak dunia akhirnya jatuh setelah Libya mengatakan mereka mengharapkan untuk meningkatkan produksi selama beberapa bulan ke depan dan laporan yang menunjukkan adanya kejutan dalam persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu.

Seperti dikutip dari Reuters, pada hari Kamis (22.12.2016), harga minyak brent untuk pengiriman Februari turun 89 sen atau 1,6% menjadi USD54,46 per barel, sementara minyak mentah AS West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari turun sebesar 81 sen atau 1,5% ke level USD52,49 per barel.

Meskipun harga minyak WTI untuk pengiriman Februari turun, namun WTI untuk bulan depan naik sekitar 0,5% karena adanya kontrak dari bawah pada Januari ke yang lebih tinggi dari bulan Februari pada hari Selasa kemarin dan ditutup pada level tertinggi dalam lebih dari sepekan.

"Berita besar hari ini adalah bahwa sepertinya kita akan mendapatkan lebih banyak minyak mentah dari Libya," kata James Williams, presiden konsultan energi WTRG Economics di Arkansas.

Libya National Oil Corporation (NOC) dikonfirmasi pada hari Selasa bahwa jaringan pipa terkemuka dari Sharara and El Fell telah dibuka kembali, pihaknya berharap untuk menambahkan 270.000 barel per hari (bph) untuk produksi nasional selama tiga bulan ke depan.

"Pertanyaan besar adalah apa yang akan OPEC lakukan atas peningkatan produksi di Libya tersebut. Dengan Libya dikeluarkan dari perjanjian penurunan produksi, saya mengantisipasi Saudi secara sepihak akan menyeimbangkan minyak mentah Libya," kata WTRG Williams.

Pada tanggal 30 November, OPEC sepakat untuk memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari selama enam bulan mulai tanggal 1 Januari, dengan eksportir atas Arab Saudi memotong sekitar 486.000 barel per hari. Pada 10 Desember, negara-negara non-OPEC termasuk Rusia setuju untuk mengurangi produksi sebanyak 558.000 barel per hari, kontribusi terbesar yang pernah dilakukan produsen non-OPEC.

Di Amerika Serikat, stok minyak mentah AS naik 2,3 juta barel dalam pekan sampai tanggal 16 Desember bahkan sebagai kilang menaikkan produksi, sementara stok bensin dan persediaan distilasi turun, kata AS Energy Information Administration.

Itu membangun mingguan pertama dalam stok minyak mentah dalam lima pekan. Analis mengharapkan persediaan minyak mentah AS turun 2,5 juta barel, menurut jajak pendapat Reuters.

Laporan EIA menyimpang luas dari data industri kelompok American Petroleum Institute yang dirilis Selasa malam, yang menunjukkan 4,1 juta barel lebih besar dari perkiraan. Pasar minyak diperkirakan akan tetap baik meskipun pengurangan OPEC dan non-OPEC yang direncanakan.