Rupiah Terperosok 59 Poin Saat Dolar Lanjutkan Penguatan



( 2016-12-16 09:15:35 )

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan di pasar spot, Jumat (16/12/2016) dibuka melemah 0,27% ke level Rp13.420/USD. Dimana sebelumnya pada penutupan Kamis kemarin, menurut data Bloomberg, rupiah berakhir anjlok 90 poin ke posisi Rp13.384/USD.

Menurut data Yahoo Finance, rupiah pada akhir pekan ini dibuka melemah 23 poin atau 0,17% ke level Rp13.418/USD. Kemarin rupiah ditutup terperosok hingga 103 poin atau 0,77% ke Rp13.395/USD.

Berdasarkan data Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Jumat ini, rupiah di Rp13.426/USD, bearish 59 poin dari posisi Rp13.367/USD pada Kamis lalu.

Pelemahan rupiah yang terjadi sejak kemarin masih terkait imbas kenaikan suku bunga The Fed. Mata uang AS melanjutkan penguatan alias rally di perdagangan hari ini. Melansir dari Reuters, Jumat (16/12), kenaikan Fed Fund Rate membuat imbal hasil obligasi yang tinggi sehingga membuat USD menguat tajam sejak 14 tahun lalu,

Indeks USD hari ini terhadap sekeranjang mata uang dunia dibuka di level 103,00, posisi tertinggi sejak Desember 2002 yang ketika itu berada di level 103,11.

Meski demikian, euro dibuka stabil di USD1,0410 EUR setelah semalam jatuh ke level USD1,0366 EUR. Dan yen Jepang menguat ke 118,065, posisi tertinggi sejak 10 bulan dibanding hari kemarin di posisi 118,660.

Analis pasar di CMC Markets, Ric Spooner mengatakan kebijakan The Fed membuat obligasi AS naik ke tingkat tertinggi dalam dua tahun yang membuat greenback menjadi lebih tinggi. Sekarang pasar dunia terus menyesuaikan diri dengan prospek suku bunga AS yang lebih tinggi dan meningkatnya risiko inflasi didorong oleh pemotongan pajak besar-besaran di AS, ujarnya.