Kenaikan Suku Bunga The Fed Untungkan RI



( 2016-12-15 09:15:23 )

Kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 25 basis poin berdampak pada nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dari data kurs tengah Bank Indonesia, rupiah merosot ke level 13.367 per dolar AS pada perdagangan siang ini (15/12/2016) dari sebelumnya di level 13.285 per dolar AS.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo menilai, melemahnya kurs rupiah ini hanya bersifat sementara sebagai antisipasi pelaku pasar menghadapi penyesuaian tingkat bunga Fed Fund Rate.

"‎Rupiah pasti akan sedikit melemah dulu terhadap dolar AS, tapi tidak akan terlalu dalam karena ini cuma antisipasi sementara saja," terang dia di kantornya, Jakarta, Kamis siang.

Hanya saja, Sasmito berpendapat, depresiasi mata uang Garuda ini dapat menguntungkan RI. Momentum ini, lanjutnya dapat digunakan untuk mendorong ekspor Indonesia lebih baik lagi ke negara lain.

"Pelemahan rupiah tidak selalu jelek kok, hal ini juga bisa membantu perdagangan internasional seperti ekspor. Jadi bagus lah kalau rupiah melemah bisa dorong ekspor, karena harga jual barang kita di luar negeri pasti lebih murah, sehingga volume ekspor bisa naik," terangnya.

Oleh karena itu, pelemahan kurs rupiah akan membantu ekspor Indonesia yang secara tahunan masih terkontraksi sebesar 5,63 persen senilai US$ 130,65 miliar di Januari-November 2016. Ekspor non migas kumulatif pun tercatat masih negatif 1,96 persen menjadi US$ 118,80 miliar.

"Jadi ekspor kita bisa membaik. The Fed memang membuat rupiah melemah namun ekspor kita bisa makin kuat karena di November ini saja kenaikan kinerja ekspor Indonesia 21,34 persen atau meningkat tajam dibanding pada periode 2015," ujar Sasmito.