Tingginya Inflasi, Venezuela Tarik Uang Pecahan Terbesar dari Peredaran



( 2016-12-13 08:00:15 )

Venezuela, sekarang ini tengah mengalami krisis ekonomi dan inflasi paling tinggi di dunia. Akibatnya, negara ini pun menarik uang pecahan terbesarnya, yaitu 100 bolivar dari peredaran. Uang pecahan ini sekarang harganya hanya 2 sen dolar AS.

Penarikan tersebut dilakukan oleh Presiden Nicolas Maduro, sebab pada pekan ini Venezuela akan menerbitkan pecahan baru yang nominalnya lebih besar.

Inflasi yang tinggi menyebabkan uang pecahan 100 boliviar yang paling sering digunakan masyarakat, menjadi tidak bernilai. Penarikan uang pecahan 100 boliviar dari peredaran akan dilakukan mulai Rabu lusa. Dalam waktu 10 hari, warga Venezuela dapat menukar uang ini dengan pecahan baru di bank sentral.

Melansir dari laman Reuters, Senin (12/12/2017), Maduro mendapat kritikan karena kebijakan yang dinilai tiba-tiba ini. Apalagi saat ini terdapat 6 miliar lembar uang pecahan 100 boliviar yang beredar, atau sebanyak 48% dari semua pecahan yang ada.

Mulai hari Kamis pekan ini, bank sentral Venezuela siap merilis 6 uang kertas pecahan baru dan 3 koin pecahan baru. Terbesar adalah pecahan 20.000 boliviar, atau setara US$ 5.

Tak ada yang tahu secara pasti berapa data inflasi di Venezuela pada tahun ini. Namun para ekonom memperkirakan sebesar 3 digit. Ada yang memperkirakan, inflasi di Venezuela akan lebih dari 500% di tahun ini.

Negara produsen minyak ini memang tengah mengalami pukulan ekonomi, dan nilai mata uangnya terjun 55% terhadap dolar AS pada bulan lalu.

Maduro sebelumnya pernah mengatakan, ada jaringan kejahatan terorganisir di perbatasan Kolombia-Venezuela yang membeli mata uang Venezuela, untuk membeli barang subsidi di Venezuela, dan menjualnya kembali dengan harga yang lebih mahal di Kolombia.

Kondisi ini yang menyebabkan barang-barang subsidi menjadi tidak tepat sasaran, dan akhirnya harga menjadi naik dan inflasi melambung tinggi.

"Saya sudah memutuskan untuk menarik uang pecahan 100 boliviar dari sirkulasi dalam 72 jam ke depan. Disisi lain kami juga tetap akan memberantas mafia," tandas Maduro.

Turunnya nilai mata uang di Venzuela menyebabkan pembayaran di restoran atau supermarket menjadi sulit jika menggunakan uang tunai, jadi harus menggunakan kartu kredit atau debit. Butuh uang tunai satu tas bila ingin membayar tagihan di restoran atau supermarket.

Banyak masalah dan kendala yang dihadapi dalam sistem pembayaran di Venezuela, mendapat uang tunai saat ini makin sulit dan mesin kartu kredit seringkali mengalami masalah.

Anjloknya harga minyak juga menjadi awal mula keruntuhan ekonomi di Venezuela.