Surat utang negara (SUN) berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) dengan tenor selama 5 tahun atau jangka pendek banyak diminati oleh investor asing. Secara persentase, sebanyak 48 persen surat utang pemerintah itu diserap oleh investor dari Amerika Serikat (AS).

Pemerintah baru saja mengeluarkan SUN dengan total nilai US$ 3,5 miliar. SUN itu terbagi menjadi tiga seri yaitu RI0122 dengan tenor 5 tahun (US$ 0,75 miliar), RI0127 dengan tenor 10 tahun (US$ 1,25 miliar), dan RI0147 dengan tenor 30 tahun (US$ 1,50 miliar).

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Robert Pakpahan menuturkan, sejak pemilu AS bulan lalu, kondisi pasar keuangan cenderung volatil. Dia menuturkan, surat utang jangka pendek menjadi pilihan yang baik bagi investor yang mengambil sikap hati-hati.

"Terdapat kecenderungan pull out emerging market salah satu rekomendasi, kita pikir bagus provide choice, investor 10-30 mungkin long term. Kita provide short term 5 tahun investor yang sangat berhati-hati punya choice," ujar dia di Bali, Jumat (9/12/2016).

Selain AS, sebaran SUN tenor 5 tahun terbesar juga berada di Eropa dengan 27 persen, Asia dengan 22 persen, dan Indonesia 3 persen.

Dari jenis investornya, SUN dengan tenor 5 ini diserap oleh fund manager dengan komposisi 74 persen, bank 12 persen, private bank 9 persen, sovereign wealth funds 5 persen.

Sebagai informasi, kupon untuk Surat Utang Negara dengan tenor 5 tahun ini sebesar 3,70 persen dan yield 3,75 persen. Kemudian harga (price) untuk surat utang ini 99,767 persen.