Presiden Jokowi: IMF Sebut Ekonomi RI Membaik, Jangan Senang Dulu



( 2016-12-06 06:20:01 )

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengamati laporan International Moneter Fund (IMF) yang menyebutkan perekonomian Indonesia dari sisi moneter dan fiskal dalam keadaan baik. Dengan adanya laporan tersebut, Presiden meminta supaya tidak terlalu senang karena seluruh negara sedang menghadapi ketidakpastian ekonomi dunia. "IMF menginformasikan kondisi ekonomi kita baik, dari sisi moneter, fiskal, dan struktur. Ini merupakan sebuah informasi yang baik, tapi jangan terlalu senang dulu dengan kata-kata seperti ini," tandas Jokowi saat Sarasehan dengan 100 Ekonom di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (6/12/2016). Jokowi menerangkan, risiko ekonomi saat ini sebagian besar berasal dari faktor eksternal. Salah satunya yaitu ketidakpastian ekonomi, seperti kebijakan di Amerika Serikat (AS), rencana kenaikan tingkat bunga The Fed, serta pelemahan ekonomi Tiongkok.

"Apa yang harus kita kerjakan? Hal ini yang mesti disikapi dengan rasa optimisme sebab kondisi tekanan hampir sama di seluruh negara," ujar Jokowi.

Jokowi mengaku, keluhan pemimpin negara atau pemerintahan semua negara hampir sama, yaitu pelemahan pertumbuhan ekonomi, kesulitan mencari investasi atau mendatangkan uang masuk.

"Negara kita ingin menarik investasi sebesar-besarnya, ini yang ingin kita lakukan," ucap Mantan Walikota Solo itu.

Oleh karena itu, Jokowi sudah memberikan instruksi kepada para menteri ekonomi, terutama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) supaya mampu mengejar target investasi sebesar Rp 670 triliun di 2017. Kemudian meningkat signifikan menjadi Rp 840 triliun di 2018 dan totalnya 45 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Target investasi ini mesti dikejar dengan jurus dan cara apapun," pinta Jokowi.