Jokowi Temui 100 Ekonom Bahas Ekonomi RI



( 2016-12-06 06:15:34 )

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengawali acara sarasehan ‎atau pertemuan dengan 100 ekonom untuk berdiskusi terkait Proyeksi Ekonomi Indonesia tahun 2017 dengan tema menguji ketangguhan ekonomi Indonesia.

Pertemuan itu berlangsung di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (6/12/2016). Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.

Turut hadir pula Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad, serta menteri Kabinet Kerja lainnya.

Sementara untuk 100 ekonom Indonesia yang hadir, diantaranya yaitu Ekonom dari PT Bank Permata Tbk Josua Pardede, Kepala Ekonom PT Bank Danamon Tbk Anton Hendranata, Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan, Pengamat Ekonomi dari Universitas Padjajaran Ina Primiani, Direktur Eksekutif INDEF Enny Sri Hartati, dan Ekonom lainnya.

Founder INDEF, ‎Didik J Rachbini mengutarakan, ekonomi Indonesia tengah diuji secara eksternal maupun internal. Terjadi perkembangan ekonomi di masa kini, diantaranya Brexit, lalu kemenangan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), serta gejala deglobalisasi atau arus balik globalisasi.

"Setiap negara memperbesar proteksi, barang ekspor kita jadi susah masuk. Ekspor kita yang tadinya US$ 200 miliar, saat ini menjadi US$ 150 miliar. Sementara Korea yang ekspornya US$ 500 miliar, masih agresif dalam mencari pasar," terangnya

Didik menyarankan, pemerintah mampu memakai modal ‎untuk mendayagunakan pasar domestik yang besar agar mampu mengerek pertumbuhan ekonomi nasional.

"APBN juga harus efisien, sebab di Pak Soeharto saat usai pemerintahannya, APBN-nya hanya Rp 80 triliun, tapi di era Jokowi sekarang APBN capai Rp 2.000 triliun," ujar Didik.

Menurutnya, 100 ekonom akan duduk bersama untuk memberi sumbang saran demi menciptakan perekonomian Indonesia lebih baik.

Pernyataan ini disambut baik oleh Presiden Jokowi. "Ingatkan saya hal-hal ekonomi makro dan mikro apabila keluar dari jalurnya. Kapanpun 24 jam saya terima dengan senang hati demi perbaikan negara dan bangsa," ungkap Jokowi.