Rupiah Dibuka Melemah Iringi Pelemahan Euro



( 2016-12-05 05:26:13 )

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada pembukaan perdagangan awal pekan hari ini dibuka menyusut, masih di kisaran level Rp13.520/USD. Pelemahan rupiah ini seiring dengan jatuhnya euro ke posisi terendah dalam 20 bulan setelah Perdana Menteri (PM) Italia Matteo Renzi mundur dari jabatannya, usai kalah dalam referendum.

Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka pada level Rp13.516/USD. Posisi ini sedikit lebih baik dari posisi sebelumnya di level Rp13.524/USD.

Sementara berdasarkan data Bloomberg pagi ini, rupiah dibuka melemah cukup dalam di level Rp13.547/USD dibanding akhir pekan kemarin pada posisi Rp13.512/USD. Rupiah sendiri bergerak dengan kisaran Rp13.500-Rp13.577/USD.

Posisi rupiah menurut Yahoo Finance pada perdagangan hari ini dibuka berada di level Rp13.520/USD atau menyusut dibandingkan sebelumnya pada level Rp13.515/USD. Pada pukul 10.20 WIB, rupiah sempat menguat Rp13.498/USD dengan kisaran Rp13.478-Rp13.520/USD.

Di sisi lain seperti dirilis laman Reuters, Senin (5/12/2016) euro berada di bawah tekanan hingga berada pada posisi terendah dalam 20 bulan akibat dampak pengunduran diri PM Italia setelah referendum. Kekalahan Renzi memberikan pukulan telak kepada Uni Eropa, setelah sebelumnya Inggris memilih keluar dari keanggotaan Uni Eropa.

Euro tercatat merosot sebesar 2,1% menjadi 118.71 terhadap yen, setelah sebelumnya sempat sedikit membaik dengan penyusutan 0,9%. Sedangkan ketika melawan USD, kejatuhan euro mencapai 1,4% ke level 1.0505 atau ke posisi terendah dalam satu setengah tahun.

Sementara USD yang mendapatkan dukungan dari peluang kenaikan suku bunga acuan pada bulan ini, mendapatkan tambahan 0,2% menjadi 113.78 saat melawan yen. Indeks USD yang melacak greenback terhadap enam mata uang global lainnya, melompat sebesar 0,6% ke level 101.44. Hasil negatif juga dicetak dolar Selandia Baru yang tergelincir 0,8% menjadi 0.7074 terhadap USD, ketika Perdana Menteri mereka yakni John Key secara mengejutkan mengumumkan pengunduran dirinya.