Harga Minyak Anjlok Sebesar 4 Persen



( 2016-11-30 07:25:46 )

Harga minyak amblas hampir sebesar 4 persen pada hari Selasa (29/11) waktu Amerika Serikat (AS) setelah munculnya ketidaksepakatan antara negara-negara anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) atas wacana pemangkasan produksi demi meningkatkan minyak.

Iran dan Irak dikabarkan mengalami pertentangan dengan Arab Saudi sehari jelang pertemuan antar anggota OPEC di Wina, Austria pada Rabu (30/11) ini.

Harga Brent futures LCOc1 turun sebesar US$1,86 per barel, atau 3,9 persen ke angka US$46,38 per barel. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediates (WTI) turun sebesar US$1,85, atau 3,9 persen ke angka US$45,23 per barel. Jumlah ini merupakan persentase penurunan harga terdalam sejak September lalu.

Dikutip dari Reuters, beberapa analis percaya bahwa anggota-anggota OPEC akan sepakat untuk membatasi produksi di pertemuan yang dijadwalkan pada pukul 10 pagi waktu setempat (17.00 WIB).

Namun, Irak dan Iran, selaku negara produsen minyak terbesar kedua dan ketiga OPEC, nampak menolak tekanan dari Arab Saudi, selaku pemimpin de facto kartel minyak tersebut. Hal ini membuat kesepakatan makin terlihat sulit mencapai kata mufakat.

Dokumen yang dipersiapkan untuk pertemuan tersebut adalah persetujuan untuk mengurangi produksi sebesar 1,2 juta barel per hari dari angka produksi Oktober yang mencapai 33,82 juta barel per hari. Angka ini lebih tinggi 1 juta barel dibanding jumlah yang diumumkan pada pertemuan September lalu.

Importir minyak di benua Asia, yang merupakan konsumen terbesar OPEC, mengaku akan kecewa kalau pemotongan produksi justru menyebabkan peningkatan harga minyak. Jika itu terjadi, mereka bersiap untuk mencari suplai minyak di luar OPEC.

Sementara itu, persediaan minyak mentah AS turun sebesar 717 ribu barel pada pekan lalu sesuai dengan laporan American Petroleum Institute. Sedangkan persediaan di hub minyak futures di Cushing, negara bagian Oklahoma meningkat sebesar 2,4 juta barel.