Dolar dan Harga Minyak Dorong Bursa Asia Melemah



( 2016-11-28 07:08:33 )

Bursa Asia dibuka melemah pada awal perdagangan pekan ini, bersamaan dengan dolar Amerika Serikat (AS) yang mulai melunak dan harga minyak yang sedang tergelincir.

Mengutip dari laman CNBC, Senin (28/11/2016), indeks Australia ASX 200 turun 0,24 persen pada awal perdagangan, diakibatkan melemahnya sub-indeks energi, yang jatuh sebesar 1,89 persen.

Sementara indeks Nikkei 22 merosot 0,5 persen di awal perdagangan bersamaan dengan penguatan yen, yang dinilai negatif bagi saham Jepang. Yen berada di 112,68 terhadap dolar, di bawah 113 dari minggu lalu.

Untuk indeks Korea, Kospi turun sebesar 0,21 persen. Bursa terseret menurun akbiat ratusan ribu orang yang berunjuk rasa di Seoul pada akhir pekan ini, yang memprotes Presiden Park Geun-hye, karena dituding terlibat dalam skandal soal kekuasaannya.

Adapun untuk indeks dolar, yang melacak greenback terhadap beberapa mata uang, sedikit melemah di posisi 101,3 dibanding pada pekan lalu yang berada di posisi 101,7.

Pasar terus memberikan kejutan sejak kemenangan Donald Trump pada pemilihan presiden di AS 8 November 2016. Di mana pasar mengharapkan pengeluaran fiskal dan inflasi yang lebih tinggi, sementara suku bunga juga diperkirakan akan meningkat.

"Kami mempunyai sejumlah hal yang benar-benar tidak masuk akal pada indeks global saat ini, jelas sekali. Kami sudah melihat keempat indeks utama AS, Nikkei 225 dan Cina CSI 300, yang mendekati posisi tertinggi pada tahun ini.

Pada pekan lalu, bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak menguat menjelang akhir pekan yang didorong sektor saham konsumsi dan teknologi.

Pada penutupan perdagangan saham hari Jumat (Sabtu pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik sebesar 68,96 poin atau 0,36 persen ke level 19.152,14. Indeks saham S&P 500 mendaki 8,63 poin atau 0,39 persen ke level 2.213,35. Indeks saham Nasdaq mendaki 18,24 poin atau 0,34 persen ke level 5.398,92.

Selama pekan ini, indeks saham Dow Jones dan Nasdaq masing-masing naik sebesar 1,5 persen. Sedangkan untuk indeks saham S&P500 meningkat sebesar 1,4 persen.