Demo 2 Desember Berpotensi Memperburuk Pasar Keuangan



( 2016-11-23 09:13:45 )

Menurut analis pasar uang PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong, persoalan dalam negeri seperti aksi demo yang akan berlangsung pada 2 Desember 2016, mendatang sedikit banyak dapat memberikan dampak negatif ke pasar keuangan. Menurutnya pelaku pasar berharap kondisi dalam negeri stabil baik dari sisi politik maupun ekonomi.

Apalagi tambahnya tekanan eksternal begitu kuat seiring The Fed atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) berencana menaikkan suku bunga acuan AS alias Fed rate. Bila ditambah dengan sentimen negatif dari dalam negeri tentu berpotensi perparah pasar keuangan.

Pergerakan rupiah dipengaruhi sentimen dalam negeri dan eksternal. Sehingga, pelaku pasar keuangan berharap demo berjalan dengan damai, kalau anarkis bisa memperparah keadaan, ungkap Lukman Leong saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (22/11/2016).

Kendati demikian, sambung dia, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) sejauh ini masih terbilang stabil. Diperkirakan sepekan ke depan bergerak pada kisaran level Rp13.400 per USD hingga Rp 13.500 per USD.

Fundamental kita masih dalam kondisi baik, suku bunga masih dipertahankan, inflasi juga terjaga. Kami berharap kondisi ‎baik ini tetap terjaga, tegasnya.

Sebagai informasi, Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada penutupan perdagangan di pasar spot, Selasa (22/11) kembali tidak berdaya. Rupiah menurut data Bloomberg, jatuh 37 poin atau 0,28% ke posisi Rp13.443/USD.

Pagi tadi, rupiah dibuka melemah 4 poin atau 0,03% ke level Rp13.410/USD. Dan sepanjang hari ini, rupiah diperdagangkan di Rp13.380-Rp13.460/USD.