Wall Street Ditutup Variatif Terbebani Sektor Keuangan



( 2016-11-17 05:56:57 )

Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) pada perdagangan kemarin ditutup variatif dengan Indeks S&P 500 ditutup melemah dan Indeks Dow Jones Industrial Average mengakhiri kenaikan tujuh hari berturut-turut karena saham keuangan jatuh. Namun di sisi lain, kenaikan yang dialami sektor teknologi Nasdaq membantu penguatan.

Berdasarkan rilis laman Reuters, Kamis (17/11/2016), Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 54,92 poin atau 0,29% ke level 18.868,14, Indeks S&P 500 kehilangan 3,45 poin atau 0,16% ke level 2.176,94 dan Indeks Nasdaq Composite bertambah 18,96 poin atau 0,36% ke level 5.294,58.

Saham AS mengalami penguatan sejak kemenangan mengejutkan Donald Trump sebagai presiden AS dan Dow Jones ditutup lebih tinggi selama tujuh sesi sebelumnya, dengan empat kali mencapai rekor. Sektor keuangan pada Indeks S&P turun 1,4%. Baik Dow dan S&P mengalami kerugian dalam perdagangan sore kemarin.

Investor masih mencari kejelasan tentang berapa banyak janji-janji kampanye Trump akan menjadi kenyataan, sambil mempersiapkan suku bunga yang lebih tinggi dan inflasi.

Proposal truf untuk memotong pajak dan meningkatkan belanja infrastruktur terlihat meningkatkan kegiatan ekonomi dan inflasi. sementara setiap perubahan perjanjian perdagangan luar negeri atau pengenaan tarif impor diperkirakan akan merugikan ekonomi AS.

Sementara sektor keuangan S&P keuangan tergelincir kemarin namun masih 9,3% di atas tingkat pra-pemilu mereka sebagai investor bertaruh pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi dan peraturan yang lebih ringan membantu sektor tersebut. Penurunan saham JPMorgan 2,5% menjadi USD77,40.

Sektor teknologi pada Indeks S&P jatuh sebanyak 3,6% setelah pemilu, akhirnya 0,92%, dibantu sebagian oleh sahan Apple dan Microsoft. Perusahaan teknologi AS sebagian besar yang membuat produk mereka di luar negeri, bisa menanggung sebagian dari beban pembatasan perdagangan baru.

Delapan dari 11 besar sektor S&P 500 berakhir lebih rendah, dengan indeks keuangan turun tajam. Sektor energi adalah yang terlemah kedua dengan penurunan 0,9% didorong oleh penurunan harga minyak.