Pada penutupan perdagangan hari Rabu dinihari (16/11), terpantau harga kakao berjangka ICE Futures berakhir melemah. Harga kakao berjangka jatuh ke level terendah 3 tahun, disebabkan oleh cuaca yang menguntungkan di Afrika Barat mendorong ekspektasi akan ada surplus global di musim 2016/17.

“Prospek tanaman di negara-negara berkembang utama, terutama di Afrika Barat, begitu baik sehingga diharapkan surplus untuk musim 2016-17 ,” demikian pernyataan Commerzbank dalam catatan pasar.

Di akhir perdagangan dini hari tadi harga kakao berjangka kontrak Maret 2017 yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup turun. Harga komoditas tersebut ditutup turun sebesar -23 dollar atau -0,95 persen pada posisi 2.395 dollar per ton. Data Produksi Industri Oktober yang diindikasikan naik akan dirilis nanti malam. Jika terealisir maka akan menguatkan dollar AS.

Sebuah analis memprediksikan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan berikutnya akan bergerak dalam kecenderungan melemah terbatas dengan potensi penguatan dollar AS. Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York memiliki potensi untuk menembus level Support pada posisi 2.350 dollar. Jika level Support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 2.300 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan ditembus jika terjadi kenaikan ada pada 2.450 dollar dan 2.500 dollar.