Demo Susulan 25 November, Bagaimana Dampak ke Rupiah?



( 2016-11-16 06:10:14 )

Setelah demo 4 November 2016, tuntutan agar Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diproses hukum atas kasus dugaan penistaan agama belum juga mereda. Bahkan, telah diumumkan pada 25 November 2016, puluhan ribu orang akan turun kembali ke jalan.

Kondisi ini dikhawatirkan akan membuat kondisi nilai tukar Rupiah dan saham terpengaruh. Terlebih belakangan ini rupiah tertekan setelah Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS.

Analis Bank Central Asia David Sumual mengatakan, sejatinya demo atau menyampaikan pendapat sah-sah saja. Namun yang dihawatirkan adalah jika demo susulan pada 25 November mendatang kembali ricuh.

Itu yang dikhawatirkan risiko politik berdampak berentet ke masalah keamanan, apalagi kalau lihat kondisi rupiah agak tertekan karena isu global, memang kita khawatir dampak non ekonomi dari kondisi ini mudah-mudahan ini enggak berlarut-larut, kata dia kepada Okezone.

Meskipun demikian, umumnya demo di Indonesia tidak dilakukan berhari-hari seperti yang terjadi di beberapa negara. Diharapkan hal ini juga meminimalisir kemungkinan sentimen negatif pada Rupiah dan saham.

Kalau di Indonesia kan demo biasanya cuma sehari enggak kaya di Thailand kan demo kudeta berhari-hari, juga di Hong Kong lama, di Amerika sudah 4 hari mereka enggak setuju Trump, tambah dia.

Selama berjalan damai enggak masalah penyampaian pendapatnya, tapi khawatirnya massanya banyak dan enggak bisa dikontrol pemerintah harus antisipasi, ucapnya.