NAFTA Dapat Dibahas, tapi Tidak Negosiasi Ulang



( 2016-11-11 08:10:32 )

Meksiko menekankan bersedia untuk membahas perjanjian perdagangan bebas Amerika Utara yang dikenal dengan sebutan NAFTA (North American Free Trade Agreement) dengan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) yang baru yakni Donald Trump. Di tengah rencana Trump yang ingin menghentikan perjanjian, Meksiko coba menerangkan pentingnya hubungan tiga negara.

Dilansir BBC, Jumat (11/11/2016) Menteri Ekonomi Meksiko Ildefonso Guajardo mengatakan, bakal mencoba untuk menjelaskan pentingnya kesepakatan antara wilayan kepada Trump yang sempat menyatakan menolak untuk melanjutkan perjanjian AFTA. Hal senada juga diungkapkan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang siap membuka pembicaraan.

NAFTA sendiri mulai diberlakukan pada 1994 oleh tiga negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Piagamnya menyatakan bahwa NAFTA bertugas mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, termasuk hubungan niaga, komunikasi, kegiatan kebudayaan, kewarganegaraan, paspor, serta visa kegiatan sosial dan kegiatan kesehatan.

Sementara Trump pernah menyebutkan kesepakatan NAFTA merupakan perjanjian dagang terburuk AS yang pernah ditandatangani. Kuatnya sentimen perlindungan yang diutarakan Trump selama masa kampanye telah membuatnya mampu memenangkan dukungan di daerah-daerah. Republik berjanji untuk mengembalikan peluang ketenagakerjaan yang tertekan globalisasi.

Meksiko dan Kanada diyakini takut kehilangan akses ke pasar AS, untuk membuat mereka semakin gencar menawarkan dialog. Setelah kemenangan tak terduga Donald Trump, peso Meksiko sempat terpukul ke level terendah untuk kemudian masih berada di bawah tekanan.

Kami siap untuk berbicara tentang pentingnya NAFTA bagi semua wilayah. Di sini kita tidak berbicara tentang melakukan negosiasi ulang (seputar perjanjian NAFTA), kita hanya berbicara tentang dialog, tegas Guajardo.