Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka semakin parah hingga jatuh cukup dalam, bahkan dalam pergerakannya hampir menembus level Rp14.000/USD. Jatuhnya rupiah ditengah menguatnya USD terhadap beberapa mata uang dunia lainnya.

Menurut data Bloomberg, rupiah pagi ini dibuka pada level Rp13.394/USD atau masih tidak lebih baik dari penutupan sebelumnya di level Rp13.138/USD. Namun, pada pukul 10.00 WIB semakin bergerak melemah ke level Rp13.610/USD dengan kisaran harian Rp13.360-Rp13.873/USD.

Berdasarkan data Yahoo Finance rupiah dibuka di level Rp13.443/USD atau jauh memburuk dari posisi penutupan kemarin di level Rp13.166/USD dengan kisaran harian Rp13.383-Rp13.724/USD dan pada pukul 10.00 WIB bergerak ke level Rp13.510/USD.

Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka di level Rp13.350/USD. Posisi ini terpuruk 232 poin dibanding posisi kemarin di level Rp13.118/USD.

Berdasarkan rilis laman Reuters, Jumat (11/11/2016), USD terhadap yen melayang ke level tertinggi dalam 3,5 bulan. Ini memperpanjang kenaikan besar semalam sebagai pasar siap menyambut Presiden Donald Trump yang bisa merangsang ekonomi AS dan mengangkat suku bunga.

Mata uang AS terhadap yen stabil di level 106,860 setelah melonjak ke level 106,950 semalam, tertinggi sejak 21 Juli. Greenback ditetapkan untuk berakhir naik 3,6% terhadap yen pekan ini.

Dolar terhadap yen pada Rabu kemarin sempat merosot ke level 101 ketika kandidat Donal Trump pada awalnya ditakuti pasar sebagai entitas yang tidak diketahui, mengalahkan capres AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton.

Ekspektasi bahwa kebijakan Trump akan meningkatkan belanja dan inflasi membantu hasil Treasury AS naik ke level tertinggi dalam lebih dari 10 bulan.

USD berdiri tegak terhadap rekan-rekan lainnya. Di mana euro terhadap USD mendatar di level 1,0889 setelah kehilangan 1% tadi malam. Mata uang umum berada di jalur untuk jatuh 2,3% pada pekan ini.