Pertumbuhan Ekonomi RI Diyakini Semakin Membaik



( 2016-11-09 05:51:01 )

Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2016 semakin baik. Pemerintah juga yakin bahwa target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,1% akan tercapai, melihat data produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III/2016 yang tumbuh 5,02%.

Kita berharap pada kuartal IV akan sedikit lebih baik. Kita bisa berharap mendekati 5,1% atau bahkan menjadi 5,1%. Oleh sebab itu, di kuartal IV harus 5,1% sehingga membaik di akhir tahun, ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta. Dia beralasan, PDB pada kuartal akhir biasanya didorong oleh realisasi belanja pemerintah yang melonjak menjelang tutup buku.

Di samping belanja pemerintah, Darmin juga melihat investasi, terutama infrastruktur, akan mulai meningkat di penghujung tahun. Jadi, kuartal IV pasti akan naik, sambungnya.


Senada dengan hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga optimistis dengan pertumbuhan ekonomi di sisa akhir tahun ini. Belanja pemerintah dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi disebutnya akan mendorong gerak pertumbuhan PDB.

Kuartal keempat faktor pemerintah kami harapkan akan lebih positif karena akselerasi belanja akhir tahun seperti biasa kuartal keempat itu menjadi faktor positif baik dari konsumsi atau investasi secara total, kata dia.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut, belanja pemerintah dan investasi di samping konsumsi rumah tangga memang menjadi kunci pertumbuhan ekonomi domestik.

Pasalnya, di tengah kondisi ketidakpastian global, kinerja ekspor impor sulit diharapkan membantu mendorong pertumbuhan. “Dengan pertumbuhan ekonomi di luar yang masih lemah, maka kita harus menetralisir dari sumber pertumbuhan dalam negeri, jelasnya.

Bank Indonesia (BI) juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2016 akan meningkat.Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menyatakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal akhir akan didorong oleh membaiknya konsumsi rumah tangga plus inflasi yang terjaga dan ekspektasi pendapatan yang tinggi.

Selain itu, masa kampanye pilkada serentak yang dimulai pada kuartal IV-2016 diperkirakan juga dapat mendorong pertumbuhan konsumsi lembaga nonprofit,” kata dia melalui keterangan tertulis.

Namun, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adinegara memperingatkan kualitas pertumbuhan ekonomi yang semakin menurun. Hal ini terlihat dari adanya indikasi berlanjutnya deindustrialisasi.

Porsi industri pengolahan turun menjadi 19,9% dibanding kuartal II-2016 sebesar 20,48% menunjukkan deindustrialisasi terus berlanjut. Ini akan berdampak pada menurunnya penyerapan tenaga kerja, ucap Bhima.

Menurunnya industri juga disebabkan oleh kondisi global yang belum pulih, terlihat dari angka pertumbuhan ekspor dan impor yang tumbuh negatif. Tak hanya itu, Bhima menyebut, pertumbuhan kredit yang lesu dan melambatnya pertumbuhan realisasi investasi pada kuartal III-2016 juga menegaskan lemahnya peran PMTB mendongkrak perekonomian.