Mesir Biarkan Mata Uangnya Anjlok 48%



( 2016-11-07 04:05:08 )

Mesir berusaha menarik ke luar dari krisis ekonomi yang mendalam dengan membiarkan mata uangnya mengambang bebas. Pound Mesir jatuh 48% terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Namun, dengan membiarkan mata uangnya jatuh, Mesir berarti dapat mengakses bailout besar dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Rezim nilai tukar yang fleksibel akan meningkatkan daya saing eksternal Mesir, ekspor dan pariwisata dan menarik investasi asing, ucap Kepala IMF Mesir Chris Jarvis melansir CNN. Menurutnya, langkah yang diambil Mesir akan membantu pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan posisi eksternal yang lebih kuat bagi negara tersebut.

Bank sentral Mesir mengatakan, keputusan untuk membiarkan mata uangnya mengambang diambil demi memadamkan distorsi di pasar valuta asing domestik dan memungkinkan permintaan pasar dan pasokan dinamika untuk bekerja secara efektif.

Menurut data bank sentral, USD1 sekarang sama dengan 13 pound Mesir. Satu hari sebelumnya, USD1 setara dengan 8,8 pound Mesir. Ini merupakan langkah positif untuk menghentikan gangguan di pasar mata uang, kata Ekonom di EFG Hermes Mohamed Abu Basha.

Sekedar informasi, ekonomi Timur Tengah telah merosot sejak 2011. Investor asing enggan untuk memasukkan uang ke Mesir. Serangan teror dan bencana penerbangan juga telah melumpuhkan sektor pariwisata vital.

Sementara itu, IMF telah mengindikasikan bahwa mata uang mengambang bebas adalah kunci untuk mendapatkan pinjaman darurat USD12 miliar yang disepakati pada bulan Agustus.

Pemerintah Mesir sendiri mendorong melalui serangkaian reformasi untuk meningkatkan pertumbuhan dan membantu orang miskin. Ia ingin memperkenalkan pajak penjualan dan memangkas subsidi listrik. Ia berencana untuk menghabiskan uang dari IMF pada program kesehatan dan sosial.