Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan di pasar spot, Rabu (2/11/2016) dibuka jatuh tipis 1 poin atau 0,01% ke level Rp13.048/USD.

Namun dalam hitungan menit, mata uang Garuda kembali tertekan hingga 24 poin atau 0,18% ke level Rp13.071/USD. Sebelumnya, pada Selasa kemarin, rupiah menurut data Bloomberg berakhir melemah ke level Rp13.047/USD.

Menurut data Yahoo Finance, Rabu (2/11), rupiah dibuka jatuh 16 poin atau 0,12% ke Rp13.056/USD. Sebelumnya, rupiah ditutup berada di posisi Rp13.040/USD. Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia menetapkan rupiah pada Rabu (2/11) berada di Rp13.058, alias bearish 22 poin dari posisi Rp13.036 pada Selasa (1/11/2016). Tidak adanya sentimen positif membuat rupiah bergerak tertekan di saat indeks USD tertekan akibat sentimen memanasnya situasi politik jelang Pilpres AS. Disamping itu, dolar juga dipengaruhi prediksi putusan Federal Reserve, dimana hari ini, bank sentral AS sedang mengadakan pertemuan dua hari yang hasilnya akan diumumkan pada Kamis besok. Merujuk dari CNBC, Rabu (2/11), indeks USD yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang utama turun ke 97,753 pada pukul 09:59 HK/SIN, dari posisi 98 pada Selasa kemarin.