Harga Gula ICE Pada Akhir Bulan Menurun



( 2016-11-01 09:37:40 )

Pada perdagangan di bursa komoditas ICE Futures New York hari Selasa dinihari (01/11), harga gula berjangka ditutup melemah terdorong oleh aksi spekulan yang mematahkan posisi panjang bullish. Commodity Futures Trading Commission terbaru memperlihatkan bahwa spekulan sekali lagi memotong taruhan bullish mereka pada gula, menurunkan ukuran posisi bersih jangka panjang mereka.

Berita penurunan produksi Brazil gagal menghentikan penurunan harga. Para analis telah mengantisipasi produksi gula di paruh pertama bulan Oktober mencapai 2,3 juta ton di wilayah pusat-selatan Brasil, yang menghasilkan 90 persen dari tebu negara. Brasil adalah produsen terbesar di dunia dari gula mentah. Kelompok industri Brasil Unica mengatakan pabrik pusat-selatan menghancurkan 32 juta metrik ton tebu, penurunan sebesar 11,9 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami penurunan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup merosot sebesar -0,59 sen atau setara dengan -2,66 persen pada posisi 21,57 sen per pon.

Selama bulan Oktober, harga gula merosot tajam -6,22 persen, sebagian besar terpicu penguatan dollar AS, profit taking dan pelemahan minyak mentah. Malam nanti akan dirilis data ISM Manufacturing PMI dan Markit Manufacturing PMI Oktober, yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir berpotensi menguatkan dollar AS.

Sebuah analis memprediksikan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan berikutnya memiliki potensi melemah dengan penguatan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Support pada posisi 21,10 sen dan 20,60 sen. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 22,10 sen dan 22,60 sen per pon.