Jokowi Berharap Bank Nasional Hilangkan Administrasi Tabungan



( 2016-10-31 08:42:19 )

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan masih adanya pemungutan biaya administrasi oleh bank kepada masyarakat yang baru memiliki rekening tabungan. Ia mengungkapkan seharusnya biaya administrasi tidak perlu dikenakan bagi nasabah yang baru mulai mempunyai tabungan, terutama bagi nasabah dengan jumlah saldo rekening kecil.

"Saya pesan kepada seluruh pimpinan bank, keluhan masalah biaya tabungan. Kadang-kadang tabungan kita kecil, tidak pernah diisi lagi, tahu-tahu tabungan habis karena tergerus fee perbankan," sindir Jokowi ketika resmikan kampanye Hari Menabung Nasional, Senin (31/10).

Mantan Walikota Solo tersebut meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengambil langkah serius, jika memang benar-benar memiliki target memperbanyak jumlah masyarakat yang memiliki rekening bank. Pasalnya, belakangan ini ia baru menemukan adanya masyarakat yang masih menyimpan uangnya di bawah bantal.

"Kedua, saya pesan setelah kita lakukan tax amnesty ternyata masih banyak masyarakat kita yang menyimpan uangnya dibawah bantal, bawah kasur. Saya mendapat informasi ada yang menyimpan Rp 1 triliun. Saya tidak tahu kasurnya sebesar apa. Ini juga perlu digerakan supaya semua masuk tabungan, masuk perbankan," tuturnya.

Sementara itu Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad pada sambutannya menyampaikan gerakan “Ayo Menabung” tidak hanya identik dengan menabung di bank, namun juga pada produk industri keuangan non-bank dan pasar modal.

“Kami berharap seluruh lapisan masyarakat bisa memanfaatkan produk industri keuangan tidak hanya pada sektor tabungan perbankan, namun juga pada sektor industri keuangan non-bank seperti menabung untuk perlindungan di asuransi, menabung untuk cicilan di lembaga pembiayaan, menabung untuk hari tua di dana pensiun, menabung emas di pergadaian serta menabung saham dan reksa dana di pasar modal,” ujar Muliaman.

Perluasan istilah menabung tersebut, sambungnya merupakan strategi OJK bersama Industri Jasa Keuangan untuk semakin meningkatkan akses masyarakat ke sektor keuangan yang diharapkan dapat memperbaiki kesejahteraan.