USD Terhadap Rupiah Dekati Level Tertinggi Dalam Sembilan Bulan



( 2016-10-24 07:31:21 )

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka melemah melanjutkan tren negatif sejak akhir pekan kemarin. Pelemahan mata uang Garuda awal pekan ini terjadi di tengah menguatnya USD terhadap beberapa mata uang utama lainnya.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka di level Rp13.047/USD. Posisi ini tercatat tidak lebih baik dari posisi akhir pekan kemarin di level Rp13.020/USD.

Menurut data Bloomberg posisi rupiah pagi ini berada pada level Rp13.046/USD. Nilai tersebut melemah tipis dari posisi sebelumnya di level Rp13.042/USD dengan kisaran harian Rp13.040-Rp13.053/USD. Namun, pada pukul 10.19 WIB rupiah bergerak semakin melemah ke posisi Rp13.047/USD.

Menurut data Yahoo Finance, rupiah dibuka di posisi Rp13.040/USD atau menyusut dari penutupan sebelumnya di posisi Rp13.039/USD dengan kisaran harian Rp13.030-Rp13.040/USD. Sementara, data SINDOnews dikutip dari Limas, rupiah berada di level Rp13.045/USD atau memburuk dibandingkan sebelumnya Rp13.030/USD.

Berdasarkan rilis laman Reuters, Senin (24/10/2016) indeks USD terlihat stabil pada level 98.657, atau tidak terlalu jauh dibandingkan posisi tertinggi sejak 3 Februari pada akhir pekan kemarin 98.813. Mata uang AS menerima dorongan di tengah pelemahan euro terimbas rencana Bank Sentral Eropa terkait pelonggaran moneter.

Penguatan USD juga didukung oleh komentar hawkish dari pejabat Fed termasuk Presiden Fed New York William Dudley ditambah harapan tinggi bahwa Hillary Clinton akan memenangkan pemilihan Presiden AS. Apabila Hillary menjadi pemenang diyakini peluang Fed untuk menaikkan suku bunga pada Desember semakin besar.

Di sisi lain USD terhadap yen masih mendatar pada level 103.890 dan hal yang sama juga tidak terlalu berbuah ketika USD melawan euro di posisi 1.0883 setelah akhir pekan kemarin sempat anjlok. Sedangkan dolar Australia terlihat melemah 0,1% pada level 0.7605.