Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan akhir pekan ini terkapar alias melemah dibanding sebelumnya. Kondisi rupiah pagi ini di tengah menguatnya USD terhadap beberapa mata uang lainnya.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka di level Rp13.020/USD. Posisi ini tercatat memburuk dari posisi kemarin di level Rp12.999/USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg hari ini dibuka di level Rp13.012/USD. Nilai tersebut melemah dari posisi sebelumnya di level Rp13.008/USD dengan kisaran harian Rp13.007-Rp13.043/USD. Namun, pada pukul 10.00 WIB semakin melemah ke level Rp13.019/USD.

Menurut data Yahoo Finance, rupiah dibuka di level Rp13.000/USD atau menguat tipis, dari penutupan kemarin di level Rp13.013/USD. Namun, pada pukul 10.00 WIB rupiah kembali ke level Rp13.005/USD.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (21/10/2016), USD menuat di perdagangan Asia pada hari ini di jalur untuk kenaikan mingguan terhadap beberapa mata uang, karena euro melemah mendekati level terendahnya dalam empat bulan setelah Bank Sentral Eropa membatalkan spekulasi dari stimulus.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam rival utama, naik 0,1% ke level 98,369 DXY atau naik 0,4% selama sepekan dan tidak jauh dari tinggi tadi malam dari 98,404, puncak paling tinggi sejak 10 Maret.

Euro terhadap USD sedikit lebih rendah ke level 1,0925, turun 0,4% untuk pekan ini setelah sebelumnya di level 1,0914 atau terendah sejak 24 Juni.

Data AS kemarin menunjukkan bahwa penjualan rumah AS kembali melonjak pada September setelah dua bulan berturut-turut menurun, yang memberi investor alasan lagi untuk bertaruh bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga pada awal pertemuan 13-14 Desember.

USD terhadap yen juga naik 0,2% menjadi 104,13, namun masih tercatat menurun 0,1% sepanjang pekan ini. Baru-baru ini Poundsterling terhadap USD stabil di level 1,2252 GBP atau berada di jalur untuk kenaikan 0,5% pekan ini.