Tertinngi 13 Bulan, Neraca Perdagangan RI September Surplus



( 2016-10-17 07:47:36 )

Neraca perdagangan Indonesia pada bulan September 2016 tercatat surplus sebesar USD1,22 miliar dengan komposisi ekspor USD12,51 miliar dan impor USD11,30 miliar. Angka ini merupakan surplus tertinggi sejak 13 bulan terakhir.

Sedangkan untuk neraca perdagangan di bulan Januari - September 2016 juga surplus USD5,67 miliar, dengan ekspor yakni USD 104,36 miliar dan impor USD 98,69 miliar. "Meski surplus sepanjang bulan Januari - September, namun ternyata angka ini masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu, lantaran ekonomi global yang belum membaik," kata Kepala BPS, Suhariyanto, Jakarta, pada hari Senin (17.10.2016).

Penurunan terjadi pada ekspor, pada komoditas migas (minyak dan gas bumi) yakni 6,78% dan nonmigas 1,35% dibanding bulan Agustus 2016. Secara bulanan, penurunan tertajam terjadi pada perhiasan dan permata sebesar USD137 juta atau 25,49%.

Untuk pangsa ekspor non migas terbesar, pertama masih Amerika Serikat, disusul oleh China dan Jepang. "Untuk Amerika Serikat, sebesar 12,24% atau USD11,59 miliar. China 10,26% atau USD97,1 miliar. Dan Jepang 10,07% atau USD9,53‎ miliar. Untuk ASEAN, sebesar USD20,81 miliar dan Uni Eropa USD10,43 miliar," paparnya.

Sementara impor pada migas turun 2,97%, dan nonmigas turun 9,77%. Penurunan terbesar secara bulanan juga terjadi pada mesin dan peralatan mekanik USD98,9 juta atau 5,17%, di sisi lain.

"Menurut negara, impor nonmigas terbesar yakni Tiongkok 25,88%, atau USD21,99 miliar atau 25,88%, Jepang 11,16% atau USD9,48 miliar‎, dan Thailand 7,82% atau USD6,64 miliar. Untuk ASEAN USD18,53 miliar dan Uni Eropa USD7,79 miliar," pungkas Suhariyanto.