Hadapi Persaingan di Asia, RI Siapkan Strategi



( 2015-11-25 04:57:04 )

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan sedang mempersiapkan tiga strategi terkait persaingan investasi di Asia. Apalagi, Asia dinilai sebagai perekonomian yang penting di dunia.

Kepala BKPM Franky Sibarani menjabarkan tiga strategi tersebut terdiri dari perbaikan iklim investasi, pendekatan pemasaran secara penuh (end to end) dan pemberian insentif investasi.

"Tiga strategi yang dilakukan BKPM sangat penting untuk upaya menarik investasi asing dalam kompetisi global di Abad Asia. Di saat pertambahan ekonomi dunia cenderung melemah mendekati 2 persen di tahun 2000-an, untuk average pertumbuhan ekonomi Asia, khususnya Asia Timur terus tumbuh hingga menembus 8 persen," ujar dia.

Untuk memperbaiki iklim investasi, BKPM mengeluarkan izin Investasi tiga Jam untuk investasi yang mempekerjakan minimal 1.000 TKI atau nilai investasi yang minimal Rp 100 miliar. "Dalam layanan izin investasi tiga jam tersebut, Investor bisa mengurus izin investasi, Nomor Pokok Wajib Pajak, dan akte pembangunan tanah dan juga ditambah surat booking tanah," ungkapnya.

Kemudian, perihal strategi pemasaran, BKPM melakukan pendekatan lebih dalam ke berbagai negara. "BKPM sudah membentuk tim khusus pemasaran untuk masing-masing negara dengan prioritas pemasaran investasi, khususnya di kawasan Asia Timur, Australia, Amerika, Eropa, dan Timur Tengah," tandasnya.

Langkah ketiga yaitu dengan memberikan insentif yang menarik. Pada bulan April 2015, pemerintah menambah jumlah lapangan usaha yang berhak menerima tax allowance atau diskon untuk pajak dari 129 menjadi 143.

"Sedangkan pada bulan Agustus 2015, pemerintah memperlebar cakupan tax holiday dari lima menjadi sembilan industri pionir dan memperpanjang masa aktif sampai 20 tahun sejak September 2015, Pemerintah juga sudah mengeluarkan enam paket kebijakan ekonomi dengan semangat pro-investasi," tandas dia.