Harga Emas Menurun Tajam Minggu Lalu, Akan Bergerak Kemanakah Minggu Ini



( 2016-10-10 06:01:57 )

Para pedagang emas akhirnya bisa menutup suatu minggu yang sangat buruk dengan penurunan harga sebesar lebih dari 5 persen, ini merupakan kemerosotan mingguan terbesar sejak metal kuning memasuki pasar yang “bearish” di bulan Mei 2013.

Emas berjangka bulan Desember ditutup pada hari Jumat di $1,251.90, titik terendah selama satu bulan. Namun ada analis memperingatkan investor untuk tidak terlalu pesimis terhadap pasar emas dengan dia melihat “performance” emas yang terakhir tidak lebih daripada serbuan “bearish” di perdagangan emas dalam kontrak di kertas jangka pendek. Jeffrey Nichols, advisor ekonomi senior di Rosland Capital dan managing director di American Precious Metals Advisors, berkata di dalam laporan baru-baru ini bahwa menguatnya dolar AS yang memicu aksi jual tehnikal di pasar berjangka, tetapi melihat kebelakang dari pergerakan ini, masih ada kekuatan emas di pasar.

Nichols berkata, “meskipun terjadi aksi jual yang spekulatif dalam skala besar, permintaan emas fisik dari investor eceran dan yang paling penting lagi, hedge fund dan investor institutional skala besar lainnya tetap kuat“. Area utama kekuatan metal kuning ini bisa dilihat di “exchange–traded fund (ETF)” dimana total cadangan ETF tetap berada pada 2000 ton yang merupakan level yang tertinggi dalam hampir tiga tahun.

Dari 18 analis dan trader yang mengambil bagian dalam survei Wall Street mingguan, 14 partisipan atau 78 persen melihat emas akan naik minggu ini. 3 suara atau 17 persen melihat harga emas akan turun sementara 1 orang atau 6 persen melihat harga emas akan bergerak “sideways”.

Dari 463 partisipan Main Street yang memberikan suaranya di survei online Kitco, 264 responden atau 57 persen berkata mereka melihat harga emas akan naik minggu ini, sementara 137 atau 30 persen turun dan 62 atau 13 persen netral.

Analis Wall Street – yang pada musim panas ini benar prediksinya sebanyak 10 kali dari 12 kali, tetap mempertahankan outlook “bullish” mereka meskipun harga emas jatuh jauh pada minggu lalu. Sebagian menyebutkan alasannya karena angka laporan Nonfarm Payrolls yang lebih rendah daripada yang diperkirakan; yang lain beralasan emas sekarang sudah “oversold” secara teknikal.

Mark Leibovit, editor dari VR Gold Letter, berkata emas sudah memasuki “buy zone” di $1,220 sampai $1,270 per ons. Colin Cieszynski, kepala analis pasar di Kanada dari CMC Markets, juga mengatakan “bullish”.