Harga minyak mentah di awal perdagangan hari ini melonjak naik setelah persediaan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami kejatuhan selama lima pekan beruntun.

Para pelaku pasar mengatakan penguatan harga minyak kemungkinan besar karena terimbas laporan American Petroleum Institute (API) bahwa stok AS berpotensi menurun di level 7,6 juta barel.

Berdasarkan rilis Reuters, Rabu (5/10/2016) harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan pada hari ini di level USD49,18 per barel atau naik sebesar 49 sen atau setara dengan 1% dibandingkan sesi terakhir.

Sementara di pasar minyak Internasional, harga minyak berjangka Brent berada pada posisi USD51,29 per barel atau bertambah 42 sen atau 0,8%.

Di sisi lain Administrasi Informasi Energi (EIA) pemerintah AS dilaporkan bakal mengumumkan angka resmi data stok minyak hari ini, meskipun beberapa analis mengharapkan data yang dilaporkan memberikan sentimen positif.

Sedangkan upaya Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) untuk membatasi output produksi diyakini oleh Ketua Eksekutif konsultan PIRA Gary Ross, tidak akan terlalu besar mempengaruhi harga minyak dunia.

Bank ING juga memperingatkan langkah OPEC akan menghadapi rintangan yang diberikan oleh negara lain seperti Iran, Nigeria dan Libya yang sepertinya masih enggan mengurangi produksi. Ini masih sebatas rencana dan belum ada kesepakatan akhir yang dibuat, jelas ING.