Jokowi Ingin Kembangkan Ekonomi Syariah RI



( 2016-09-30 09:46:52 )

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan potensi pengembangan ekonomi syariah yang berada di dalam negeri masih sangat besar. Sebab, untuk pangsa pasar di perbankan syariah hanya baru mencapai 5%.

Hal inilah yang disampaikan Jokowi usai menerima penghargaan Global Islamic Finance Leadership Award 2016 dalam acara Global Islamic Finance Award (GIFA) di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (29/9/2016).

"Indonesia mempunyai ruang yang sangat besar dalam bidang ekonomi syariah, sebab dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia, 216 juta merupakan seorang Muslim. Ini sebuah peluang untuk mendorong ekonomi syariah berkembang di Indonesia. Sekarang baru 5% dari potensi yang ada, sehingga terdapat peluang sebesar 95% yang bisa dikembangkan," terang Jokowi.

Segala regulasi telah dipersiapkan dengan matang. Seperti belum lama dikeluarkannya Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia yang memberikan arahan strategis pengembangan keuangan syariah Indonesia ke depan serta dibentuknya Komite Nasional Keuangan Syariah.

"Karena kita sudah mempunyai UU perbankan syariah, kita juga sudah punya regulasi sukuk, asuransi syariah, dan baru saja yang saya tandatangani kita mempunyai KNKS (Komite Nasional Keuangan Syariah)," jelasnya.

Jokowi berpendapat, banyak sektor yang dapat dioptimalkan. Baik dari sisi perbankan, asuransi, pariwisata serta industri lainnya, seperti kosmetik, makan dan sebagainya.

"Masih banyak sekali potensi yang ada. Dan saya persilakan bapak ibu untuk mengambil peluang sebesar-besarnya," jelas Jokowi.