Separuh dari 7,3 Juta Hektar Lahan Irigasi RI Rusak



( 2016-09-27 08:59:01 )

Keadaan infrastruktur irigasi pertanian sekarang ini terbilang cukup memprihatinkan. Dari total 7,3 juta hektar lahan irigasi pertanian yang ada saat ini, sebanyak 46% atau hampir setengahnya mengalami kerusakan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyampaikan pihaknya menargetkan 90% saluran irigasi pertanian, yakni irigasi sekunder dan primer, masih dalam kondisi baik. Dari data terakhir di tahun 2014, kondisi irigasi yang masih berfungsi dengan baik sebanyak 54%.

"Waktu 2014, kondisi yang masih baik 54% dari 7,3 juta hektar. Tahun 2019 ditargetkan 90% baik. Dari 7,3 juta hektar yang baik 54%, sisanya rusak, ringan, berat," tutur Basuki

"Makanya akan diperbaiki hingga 2019 kita punya program pembangunan 1 juta hektar (irigasi baru), dan perbaikan 3 juta hektar," tambahnya.

Ia mengungkapkan, dirinya masih memetakan lagi berapa perbaikan irigasi primer dan sekunder yang telah diperbaiki sampai saat ini. Namun yang pasti, targetnya sebanyak 90% irigasi dapat berfungsi dengan baik di 2019 nanti.

"PU melihat irigasinya. Ada 7,3 juta hektar (lahan irigasi) dari 9,1 juta (lahan pertanian), sisanya kan rawa dan tambak. Saya laporkan itu, semua akan kita bikin. Ini tugas kami untuk membuat peta infrastruktur irigasi dan air permukaan," ujar Basuki.

Ada irigasi air tahan, embung, bendungan. Irigasi permukaan sendiri ada 7,1 juta hektar. Dari semua itu kondisi yang baik hanya 54 persen sisanya perlu diperbaiki. Berapa program rahabilitasi dan pembangunannya.

Usai pemetaan cakupan lahan irigasi, akan ada lagi rapat lanjutan pembahasan optimalisasi lahan pertanian di setiap daerah.

"Hasil dari brainstorming beberapa menteri yang ada, 2 minggu balik ke sini dibahas lagi. Poin yang dibahas infrastruktur tentang pangan, jadi bagaimana kebutuhan infrastruktur pangan seperti padi, jagung, dan gula," terang Basuki.