Harga minyak mentah dunia naik 3%, didorong oleh pertemuan para produsen terbesar di dunia yang berlangsung di Aljazair untuk membahas cara-cara menaikan harga, dan membuat perdagangan menjadi volatilitas tertinggi sejak pertemuan serupa untuk membekukan produksi pada April di Doha yang gagal mencapai kesepakatan.

Melansir laman Reuters, Selasa (27/9/2016), harga minyak Brent ditutup naik USD1,46 atau 3,2% menjadi USD47,35 per barel setelah diperdagangkan antara level USD45,74 dan USD47,66.

Sementara harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) juga naik cukup tinggi sebesar USD1,45 atau 3,3% ke level USD45,93 setelah sesi tinggi di level USD46,20 dan rendah USD44,43.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen minyak lainnya yang dipimpin oleh Rusia bertemu secara informal di sela Forum Energi Internasional di Aljazair 26-28 September untuk mengatasi kelebihan pasokan minyak mentah yang membuat harga minyak memburuk terparah selama dua tahun terakhir.

Anggota kunci Opec lainnya yaitu Iran sebagai eksportir minyak mentah terbesar keempat yang masih berusaha untuk merebut kembali pasar setelah sanksi pada 2012, meremehkan kemungkinan terjadinya kesepakatan, sementara beberapa anggota OPEC tetap berharap mencapai kesepakatan dalam pertemuan tersebut.

Kecuali ada produksi mengesankan dipotong oleh OPEC di atas pembekuan, saya pikir kami akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kita peroleh pada akhir pekan ini, ucap Tariq Zahir dari Tyche Capital Advisors di New York.

Volatilitas tersirat, suatu ukuran bagaimana harga minyak banyak bergerak, berada di level tertinggi sejak 18 April, ketika pertemuan di Doha antara anggota OPEC untuk membahas pembekuan produksi dan berakhir buntu atau tidak mencapai kesepakatan, sehingga membuat harga minyak mentah hanya di atas USD40.

Beberapa analis percaya pembekuan produksi hanya akan dilaksanakan setelah pertemuan kebijakan yang sangat penting oleh OPEC di Wina pada 30 November. Di mana OPEC dan non-anggota OPEC, termasuk produsen Rusia dan atas konsumen minyak Amerika Serikat, yang kemungkinan untuk meningkatkan produksi.