Pertamina Bersama Badan Geologi Cari Minyak dari Aceh Sampai Papua



( 2016-09-26 09:31:05 )

PT Pertamina EP, yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang industri hulu migas dan juga merupakan kontraktor kontrak kerjasama di bawah naungan SKKMigas, melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Badan Geologi Kementerian ESDM terkait Penelitian dan Pengembangan Teknologi Bidang Geologi Wilayah Kerja PT Pertamina EP.

Nota kesepahaman yang diteken tanggal 23 September 2016 lalu tersebut merupakan salah satu langkah perusahaan dalam pencarian cadangan migas baru yang ada di Indonesia.

"Tujuan dari penandatanganan Nota Kesepahaman ini adalah untuk menegaskan komitmen dalam melakukan penelitian dan pengembangan teknologi eksplorasi di bidang geologi khususnya yang bersangkutan dengan sumber daya minyak dan gas bumi," tutur Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Ego Syahrial, pada keterangan tertulisnya kepada media, Senin (26/9/2016).

Syahrial mengatakan kalau secara sumber daya, Indonesia memiliki potensi cadangan sebesar 52 miliar barel migas, dimana masih ada lebih dari 50% yang masih belum optimal dipetakan.

"Badan Geologi di tahun 2009 sudah mengidentifikasi bahwa Indonesia mempunyai potensi sebanyak 128 cekungan sedimen, itu besar. Belum pernah kita survey seismik secara nyata. Kita akan lakukan investigasi di daerah untuk menambah kuota," tuturnya.

Kementerian ESDM memerlukan waktu antara dua hingga tiga tahun untuk penelitian cadangan migas di suatu lokasi dan kemudian akan dilelang. Setelah itu membutuhkan waktu sekitar 15 tahun untuk melakukan pengembangan. "Identifikasi kita merata, di wilayah Timur dan remote area seperti hutan dan Offshore. Jadi daerah seperti itu yang nantinya akan kita lakukan penelitian," jelas ia.

Disamping itu, President Director PT Pertamina EP, Rony Gunawan, mengungkapkan bahwa ia selalu berkomunikasi dengan pihak terkait terutama dengan pemerintah untuk dapat mewujudkan cita-cita pemenuhan energi di Indonesia.

"Kami secara informal selalu berhubungan dengan badan geologi. Paling tidak untuk penggunaan peta geologi, kami selalu menggunakan hasil penelitian badan geologi. Sebab mereka punya data yang cukup bagus. Jadi tidak perlu mulai dari nol karena sudah ada data dari geologi," ujar Rony.

Berkenaan dengan lokasi penelitian, Rony menerangkan bahwa nanti akan dilakukan penelitian oleh Badan Geologi ke seluruh wilayah kerja Pertamina EP di Indonesia mulai dari Aceh Sampai Papua. "Potensi migas di Kawasan Timur Indonesia seperti di Papua cukup banyak. Dari data eksisting kami nanti ditambah dengan yang baru dari Badan Geologi, jadi dapat kita sinergikan, tujuannya adalah untuk meningkatkan cadangan migas Indonesia," pungkas Rony.