Tidak Sedikit Lahan RI Terbengkalai, Sebabkan Harga Pangan Jadi Mahal



( 2016-09-23 08:23:01 )

Salah satu penyebab timbulnya masalah fluktuasi harga pangan adalah karena banyaknya lahan terbengkalai yang tidak dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Di sisi lain, banyak petani yang tidak memiliki lahan dan hanya menjadi buruh tani.

"Masalah pangan, jika kita melihat tanah dari Jakarta ke Bandung, lalu kemudian Jakarta ke Banten, itu tanahnya lebar-lebar tapi ditumbuhi ilalang," ujar Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Kadin, Benny Soetrisno, di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (23/9/2016).

"Terlebih lagi, itu sudah ada yang punya, karena kalau beli tanah sebagai lahan pertanian pasti mahal, padahal petani banyak yang mau tanam, tapi tak punya lahan," tambahnya.

Banyak lahan yang tak terpakai hal inilah yang kemudian memicu lonjakan harga pangan lantaran masalah klasik yang terjadi berulang-ulang, pasokan dari petani yang menurun pada saat-saat tertentu.

"Banyak lahan tidak terpakai, dan tiba-tiba harga cabai jadi mahal Rp 50.000/kg, karena efisiensi tanah nggak digunakan untuk hasilkan pangan. Pemerintah fokus di sini dulu, kita punya banyak tanah, tapi sudah ada yang punya, dan didiamkan," tutur Benny.

Hal lain yang menjadi penyebab masalah pada sektor ini, yaitu sektor pertanian yang tidak mendukung tumbuhnya sektor industri alat dan mesin pertanian.

"Misal Kementerian Pertanian mengadakan kerja sama dengan Kementerian Perindustrian, untuk menyediakan alat pra dan pasca panen pertanian. Karena nggak ada kerja sama, pengadaan alat dan mesin jadi pertanian jalan sendiri, banyak yang impor, industri dalam negeri jadi tak diberdayakan," pungkas Benny.